Saat ini, pandemi COVID-19 belum usai. Angka penularan masih harus dijaga supaya tidak kembali tinggi. Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (PB HMI) menyampaikan aspirasinya menolak pembukaan tempat hiburan malam untuk saat ini.
"Memberi izin atau uji coba untuk pembukaan hiburan malam belum pas dilakukan di tegah kondisi pandemi saat ini," kata Ketua Bidang Pariwisata dan Kebudayaan PB HMI, Sanipar, dalam keterangan pers tertulis PB HMI, Senin (4/10/2021).
PB HMI mengajak semua pihak menahan diri, termasuk pengusaha hiburan malam juga menahan diri. Khusus di DKI Jakarta, wilayah yang pernah menjadi daerah tertinggi penularan kasus COVID-19, pembukaan hiburan malam rentan menjadi biang lonjakan kasus COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika semua diberi izin untuk buka, kasus COVID-19 akan cepat meningkat. Sebaiknya kita lebih baik bisa menahan diri dari pada nanti kasus COVID-19 meningkat kembali dan membuat kita menguras tenaga lebih banyak," kata Sanipar.
PB HMI juga menyoroti target vaksinasi yang menurutnya belum tercapai. Target vaksinasi pemerintah 208.265.720 orang hingga saat ini target masih belum mencapai target. Dosis pertama yang telah diterima masyarakat 92.661.146 (44,49%) dari target vaksin yang ditetapkan pemerintah sedangkan dosis kedua 52.015.164 (24,98%).
"Melalui kesempatan ini, harus saya sampaikan di tengah kondisi negara yang sedang diserang wabah COVID-19 dengan keadaan negara yang belum stabil. Kepada pihak pemerintah untuk lebih mengutamakan keselamatan masyarakat daripada kepentingan sebagian pihak. Ini demi keselamatan masyarakat Indonesia". Tegas Sanipar
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria untuk meminta izin pembukaan tempat hiburan malam. Riza disebut mengarahkan agar Asphija menghadap ke Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).
"Belum ada kabar (kapan izin diberikan). Saya disarankan untuk bersuara ke pemerintah pusat, ke Pak LBP, Mendagri, Kemenpar," kata Ketua Asphija, Hana Suryani, kepada wartawan, 30 September lalu.
Sebelumnya, Riza bertemu dengan Asphija. Riza mengatakan Asphija meminta pembukaan tempat hiburan malam di masa pemberlakuan penerapan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Tadi asosiasi dari pengusaha hiburan malam, yang meminta agar segera dibuka," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, 29 September.
(dnu/dnu)