Ditemui usai tim DLH DKI Jakarta mengambil sampel di Teluk Jakarta, Kasie Pemantauan Kualitas Lingkungan DLH Rahmawati, mengatakan sampel air laut tersebut dibawa untuk uji di laboratorium (lab).
"Sesuai dengan arahan pimpinan, kami mengambil sampel di lokasi yang memang sebetulnya kita lakukan di satu tahun dua kali ya. Namun memang sesuai dengan baku mutu yang tertuang dalam PP 22 lampiran 8, sebetulnya paracetamol itu kan tidak ada, jadi pada hari ini kita ngambil dan nanti kita kasih ke laboratorium yang bisa melakukan itu," kata Rahmawati di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmawati menyebut sampel tersebut akan diuji laboratorium untuk mengetahui kebenaran apakah ada kandungan paracetamol di air Laut Jakarta. Sampel tersebut terlihat disimpan dalam cool box berwarna biru.
"Iya, untuk mengetahui sebetulnya ada konsentrasi (paracetamol) atau tidak," katanya.
Menurut penjelasan Rahmawati, sampel itu diambil di dua titik, yakni di perairan Muara Angke dan Ancol. Dia juga belum bisa memastikan di mana titik sampel yang diambil oleh peneliti yang menyebut ada kandungan paracetamol.
![]() |
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan memang DLH DKI tengah meneliti sumber paracetamol tersebut. Riza mengatakan saat ini limbah farmasi meningkat akibat pandemi.
"Sedang diteliti oleh LH DKI Jakarta sesuai dengan PP (Nomor) 22 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," kata Riza, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (1/10) lalu.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: