Sebuah studi mengungkap terdapat kandungan paracetamol di dua titik di Teluk Jakarta, salah satunya di Muara Angke. Warga sekitar tak mencium adanya bau obat.
Pantauan detikcom, Sabtu (2/10/2021), tepatnya di Pelabuhan Muara Angke, beberapa petugas dinas kebersihan tampak mengangkut sampah-sampah di sekitar pinggir laut. Air laut pun tampak sedikit keruh dan disertai sedikit sampah.
Warga sekitar lokasi, Oji (60), mengaku tak mencium bau obat di laut itu. Dia mengatakan hanya mencium bau gas yang berasal dari kapal-kapal di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak (cium bau obat) kayaknya ya, udah lama kadang-kadang bau apa, bau gas, bau apa gitu nggak tahu," kata Oji di lokasi.
Oji mengatakan beberapa waktu lalu ada beberapa orang yang mengambil sampel air laut. Namun dirinya mengaku hanya mencium bau solar dan juga mendapati ikan yang terkadang mati karena mabuk.
"Tempo hari ada ada orang ngambil sampel atau apa gitu, banyak orangnya. Sudah lama juga sih ya. Kalau bau sih paling bau solar. Memang di sini ikan itu kadang mabok, pernah kan di Ancol ikan pada mati," katanya.
Senada dengan Oji, Inah (45) mengatakan tak mencium adanya bau obat di Muara Angke. Namun dia juga terkadang menemukan ikan-ikan mati yang mengambang di pinggir laut.
"Nggak sih, jadi biasa saja. Orang tiap hari di sini ya jadi biasa," kata Inah.
"iya, kalau ikan mati kadang-kadang pada ngambang. Nggak tahu dari mana, ikannya sampai pinggir-pinggir sini, dari tengah kali (ikannya), tiba-tiba udah pada ngambang aja," imbuhnya.
Selanjutnya, ada petugas kebersihan bernama Isma (43) yang juga tak mencium bau obat. Dia terkadang hanya mencium adanya bau sampah atau ikan.
"Ya sih nggak ada (cium bau obat), sampah aja sih, kadang bau ikan," kata Isma.
Simak Video: Mengulik Dampak Cemaran Paracetamol di Teluk Jakarta
Sebelumnya, penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta, dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.
Adapun para peneliti berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom Centre for Aquatic Environments, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom, dan Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of Sciences (LIPI/BRIN).
Mereka adalah Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George WJ Olivier, dan Corina Ciocan. Mereka menemukan konsentrasi tinggi paracetamol di Angke, yaitu 610 nanogram per liter, dan Ancol 420 ng/L, keduanya di Teluk Jakarta.
"Di sini kami mendeteksi paracetamol di dua lokasi di Teluk Jakarta: Angke dan Ancol. Sepengetahuan kami, tingkat paracetamol dilaporkan di sini (610 ng/L terdeteksi di Angke) adalah salah satu konsentrasi tertinggi," ungkap para peneliti dalam studi ini seperti dikutip detikcom, Jumat (1/10).
"Di Ancol, kami mendeteksi konsentrasi paracetamol 420 ng/L. Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua situs ini tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan," lanjutnya.