Sebuah studi mengungkap terdapat kandungan paracetamol di dua titik di Teluk Jakarta, salah satunya di Muara Angke. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov DKI Jakarta hari ini menurunkan tim mengambil sampel air laut di Teluk Jakarta untuk diteliti.
"Hari ini tim dari DLH turun ke Teluk Jakarta dan sekitarnya untuk ambil sampel airnya. Kita akan teliti di laboratorium untuk mendalami," kata pejabat Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ikhwan saat dimintai konfirmasi, Sabtu (2/10/2021).
Yogi mengatakan DLH DKI Jakarta mengucapkan terima kasih atas temuan dari penelitian tersebut. Dia menyebut pihaknya telah rutin melakukan pemantauan setiap enam bulan sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengucapkan terima kasih kepada para peneliti yang telah melakukan penelitian tersebut. Secara rutin, DLH DKI Jakarta melakukan pemantauan setiap 6 bulan sekali," katanya.
Yogi menjelaskan, berdasarkan PP21/2021, tidak ada parameter paracetamol. Yogi beranggapan peneliti tersebut memang ingin mengetahui kandungan di luar parameter pencemar baku di laut Jakarta.
"Tapi memang berdasarkan PP 22/2021 tidak ada parameter paracetamol. Mungkin saja memang peneliti tersebut ingin mengetahui contaminant di luar parameter pencemar baku sesuai peraturan yang berlaku atau ada kasus tertentu," ujarnya.
Lebih lanjut Yogi mengatakan DLH DKI Jakarta akan mendalami sumber pencemaran tersebut. Dia mengatakan sebuah kadar yang tidak normal tentu merupakan suatu pencemaran.
"Namun kami akan dalami dan telusuri sumber pencemarnya dan mengambil langkah untuk menghentikan pencemaran tersebut," katanya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
"Pada prinsipnya, sesuatu yang tidak pada tempatnya atau sesuatu yang melebihi kadarnya di suatu tempat adalah pencemaran," sambungnya
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta, dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.
Adapun para peneliti berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom Centre for Aquatic Environments, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom, dan Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of Sciences (LIPI/BRIN).
Mereka adalah Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George WJ Olivier, dan Corina Ciocan. Mereka menemukan konsentrasi tinggi paracetamol di Angke, yaitu 610 nanogram per liter, dan Ancol 420 ng/L, keduanya di Teluk Jakarta.
"Di sini kami mendeteksi paracetamol di dua lokasi di Teluk Jakarta: Angke dan Ancol. Sepengetahuan kami, tingkat paracetamol dilaporkan di sini (610 ng/L terdeteksi di Angke) adalah salah satu konsentrasi tertinggi," ungkap para peneliti dalam studi ini seperti dikutip detikcom, Jumat (1/10).
"Di Ancol, kami mendeteksi konsentrasi paracetamol 420 ng/L. Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua situs ini tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan," lanjutnya.