Wagub DKI soal Paracetamol di Laut Jakarta: Limbah Farmasi Naik Akibat COVID

Wagub DKI soal Paracetamol di Laut Jakarta: Limbah Farmasi Naik Akibat COVID

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 22:30 WIB
Jakarta Zona Hijau Corona Kata Wagub, Ini Data Corona Terbaru
Wagub DKI Ahmad Riza Patria (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Sebuah studi mengungkap terdapat kandungan obat paracetamol di dua titik di Teluk Jakarta. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI saat ini tengah meneliti sumber paracetamol tersebut.

"Sedang diteliti oleh LH DKI Jakarta sesuai dengan PP (Nomor) 22 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," kata Riza, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (1/10/2021).

Riza kemudian berbicara peningkatan limbah farmasi akibat pandemi COVID-19. Meskipun tak memerinci berapa persen peningkatannya, dia memastikan penanganan limbah farmasi akibat pandemi telah diantisipasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Limbah farmasi memang meningkat kan saat COVID-19. Tentu Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya-upaya antisipasi bersama Dinas Lingkungan Hidup, agar memastikan semua limbah bisa disalurkan ke tempat-tempat pengelolaan limbah sesuai SOP," sebut Riza.

Wagub berlatar belakang politikus Gerindra itu mengingatkan masyarakat tidak sembarang membuang limbah medis demi menghindari pencemaran lingkungan.

ADVERTISEMENT

"Kami minta masyarakat jangan sembarang membuang sampah apalagi limbah obat-obatan dan jaga lingkungan kita, laut kita," imbuhnya.

Baca soal kandungan paracetamol di sejumlah titik di Laut Jakarta di halaman berikutnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah studi mengungkap sejumlah titik laut di wilayah Teluk Jakarta terkontaminasi obat-obatan, salah satunya paracetamol. Temuan paracetamol ini menambah daftar entri zat yang mencemari laut Jakarta.

Penelitian dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021 dengan judul 'High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia'. Penelitian ini menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.

Adapun para peneliti berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom Centre for Aquatic Environments, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom dan Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of Sciences (LIPI/BRIN).

Mereka adalah Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George WJ Olivier, dan Corina Ciocan. Mereka menemukan konsentrasi tinggi paracetamol di Angke, yaitu 610 nanogram per liter dan Ancol 420 ng/L, keduanya di Teluk Jakarta.

"Di sini kami mendeteksi paracetamol di dua lokasi di Teluk Jakarta: Angke dan Ancol. Sepengetahuan kami, tingkat paracetamol dilaporkan di sini (610 ng/L terdeteksi di Angke) adalah salah satu konsentrasi tertinggi," ungkap para peneliti dalam studi ini seperti dikutip detikcom, Jumat (1/10/2021).

"Di Ancol, kami mendeteksi konsentrasi paracetamol 420 ng/L. Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua situs ini tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan," lanjutnya.

Mereka membuat kesimpulan bahwa paracetamol ini merupakan polusi farmasi. Polusi farmasi ini bisa mengancam keamanan pangan dan perikanan di wilayah itu.

"Kesimpulan lain yang mengkhawatirkan dari polusi farmasi adalah masalahnya keamanan pangan dan perikanan yang berbasis di daerah tercemar tersebut. Angke dan Ancol adalah tempat perikanan yang populer dan lokasi pasar utama untuk produk laut di Jakarta," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads