Wagub DKI: Limbah Farmasi Naik Akibat COVID
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan DLH DKI saat ini tengah meneliti sumber paracetamol tersebut. Menyangkut adanya temuan awal ini, Riza menyebut limbah farmasi sedang naik karena pandemi.
"Sedang diteliti oleh LH DKI Jakarta sesuai dengan PP (Nomor) 22 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," kata Riza, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza kemudian berbicara peningkatan limbah farmasi akibat pandemi COVID-19. Meskipun tak memerinci berapa persen peningkatannya, dia memastikan penanganan limbah farmasi akibat pandemi telah diantisipasi.
"Limbah farmasi memang meningkat kan saat COVID-19. Tentu Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya-upaya antisipasi bersama Dinas Lingkungan Hidup, agar memastikan semua limbah bisa disalurkan ke tempat-tempat pengelolaan limbah sesuai SOP," sebut Riza.
Desakan Komisi D DPRD DKI
DLH DKI Jakarta menyatakan menindaklanjuti temuan perihal air laut di sejumlah titik di Teluk Jakarta mengandung paracetamol. Komisi D DPRD DKI meminta DLH DKI juga mencari tahu asal paracetamol yang mencemari Laut Jakarta itu.
"Kalau bisa mereka (Dinas LH) mengecek juga, mengambil sampel ke laboratorium, mencari penyebabnya dari mana," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, kepada wartawan.
"Karena kan, kalau dilihat masalah paracetamol ini kan datangnya dari mana? Itu kan perlu ada pengecekan di laboratorium juga. Artinya kan dari penelitian ini saya minta konfirmasi dari Dinas LH untuk, misalnya bagaimana hal tersebut bisa diteliti lebih jauh lagi," tambahnya.
Nova memastikan Komisi D DPRD DKI akan memanggil pihak DLH. Komisi D akan meminta penjelasan terkait segala hal menyangkut pencemaran di Laut Jakarta itu.
"Yang pasti saya akan meminta penjelasan dari Dinas LH. Artinya, terkait pencemaran yang berkaitan dengan paracetamol ini," terang Nova.
(rfs/hri)