Satu per satu korban dugaan penipuan seleksi CPNS bodong 'jalur prestasi' anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, mulai buka suara. Salah satu korban mengungkap proses seleksi tanpa tes dan berlangsung singkat.
Korban itu bernama Fulan. Seusai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jumat (1/10/2021) malam, Fulan mengungkap dirinya mengikuti 'tes CPNS' di gedung Bidakara, Jakarta Selatan.
"Saya ditesnya, nggak dites sama sekali. Saya cuma ditanya kamu punya keahlian bidang apa, kenalin diri kamu dulu. Lalu saya bilang saya bisa di UMKM," kata Fulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fulan dijanjikan sebagai PNS di Kominfotik DKI Jakarta. Selama proses seleksi itu, Fulan mengaku tidak ada tes selayaknya tes seleksi CPNS.
Para peserta, kata Fulan, hanya diwawancarai mengenai data diri. Kata dia, para peserta hanya diminta menunjukkan bakat.
"Ada yang nari, ada yang bisa pidato bahasa Inggris. Dari situ sudah selesai baru ke meja berikutnya, menyerahkan dokumen dan serahkan foto," ungkap Fulan.
Pelantikan CPNS Fiktif
Setelah dinyatakan 'lolos tes' tersebut, dia kemudian mengikuti acara pelantikan CPNS. Acara itu digelar 8 April 2021 secara daring.
Para peserta acara itu mengikuti pelantikan lewat Zoom Meeting. Total ada 100 orang peserta yang mengikuti pelantikan tersebut.
Ratusan peserta itu sebelumnya mendapatkan undangan pelantikan yang dikirim pihak Olivia. Pelantikan itu seolah-olah dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Nggak ada disebut sama sekali (nama peserta pelantikan). Cuma habis nyanyian Indonesia Raya, habis itu ada sambutan dari Pak Anies. Pas itu habis, sudah selesai. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," tutur Fulan.
Fulan mengaku mendengar jelas suara Anies Baswedan berpidato saat itu. Pelantikan itu pun berlangsung sangat singkat.
"Pelantikannya cuma 3 menitan," ucapnya.
Simak di halaman selanjutnya, korban diberi SK bodong
Simak Video: Korban Ngaku Sampai Jual Sawah demi 'Kursi' CPNS ke Anak Nia Daniaty