Korban Ungkap Tes CPNS 'Jalur Anak Nia Daniaty' Cuma Diminta Unjuk Bakat

Korban Ungkap Tes CPNS 'Jalur Anak Nia Daniaty' Cuma Diminta Unjuk Bakat

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 02 Okt 2021 08:39 WIB
Para korban anak Nia Daniaty kembali diperiksa polisi
Para korban anak Nia Daniaty kembali diperiksa polisi. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Satu per satu korban dugaan penipuan seleksi CPNS bodong 'jalur prestasi' anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, mulai buka suara. Salah satu korban mengungkap proses seleksi tanpa tes dan berlangsung singkat.

Korban itu bernama Fulan. Seusai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jumat (1/10/2021) malam, Fulan mengungkap dirinya mengikuti 'tes CPNS' di gedung Bidakara, Jakarta Selatan.

"Saya ditesnya, nggak dites sama sekali. Saya cuma ditanya kamu punya keahlian bidang apa, kenalin diri kamu dulu. Lalu saya bilang saya bisa di UMKM," kata Fulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fulan dijanjikan sebagai PNS di Kominfotik DKI Jakarta. Selama proses seleksi itu, Fulan mengaku tidak ada tes selayaknya tes seleksi CPNS.

Para peserta, kata Fulan, hanya diwawancarai mengenai data diri. Kata dia, para peserta hanya diminta menunjukkan bakat.

ADVERTISEMENT

"Ada yang nari, ada yang bisa pidato bahasa Inggris. Dari situ sudah selesai baru ke meja berikutnya, menyerahkan dokumen dan serahkan foto," ungkap Fulan.

Pelantikan CPNS Fiktif

Setelah dinyatakan 'lolos tes' tersebut, dia kemudian mengikuti acara pelantikan CPNS. Acara itu digelar 8 April 2021 secara daring.

Para peserta acara itu mengikuti pelantikan lewat Zoom Meeting. Total ada 100 orang peserta yang mengikuti pelantikan tersebut.

Ratusan peserta itu sebelumnya mendapatkan undangan pelantikan yang dikirim pihak Olivia. Pelantikan itu seolah-olah dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Nggak ada disebut sama sekali (nama peserta pelantikan). Cuma habis nyanyian Indonesia Raya, habis itu ada sambutan dari Pak Anies. Pas itu habis, sudah selesai. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," tutur Fulan.

Fulan mengaku mendengar jelas suara Anies Baswedan berpidato saat itu. Pelantikan itu pun berlangsung sangat singkat.

"Pelantikannya cuma 3 menitan," ucapnya.


Simak di halaman selanjutnya, korban diberi SK bodong

Simak Video: Korban Ngaku Sampai Jual Sawah demi 'Kursi' CPNS ke Anak Nia Daniaty

[Gambas:Video 20detik]




SK Pengangkatan PNS Bodong

Fulan menambahkan, setelah mengikuti pelantikan secara virtual, para peserta kemudian mengambil nota dinas untuk mengetahui penempatan di mana. Namun hingga kini tidak ada kelanjutan nasib 100 peserta perihal penugasan yang telah dijanjikan oleh pihak terlapor.

"Habis Zoom itu nanti dapat SMS, WhatsApp di grup pemberitahuan. Habis pemberitahuan itu, nanti ngambil nota dinas. Di nota dinas ditempatkan di mana. Jadi ada grupnya. Sampai saat ini semua peserta tes CPNS masih simpan data-datanya," tutur Fulan.

Lebih lanjut Fulan pun menunggu iktikad baik Olivia dalam menyelesaikan perkaranya. Dia mengaku siap mencabut laporan jika Olivia bersedia membayar ganti rugi kepada korban.

"Siap, kita siap (cabut laporan). Yang penting buktikan Oi balikin uang," ujar Fulan.

Kuasa hukum para korban, Odie Hodianto, mengatakan SK yang diberikan kepada para peserta itu bodong. Pada saat penyerahan SK pun peserta dilarang menghidupkan ponsel.

"Peserta nggak boleh menghidupkan HP saat penyerahan SK di BKN," kata Odie.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads