Korban Bongkar Video Anak Nia Daniaty 'Atur' Peserta Seleksi CPNS Bodong

Korban Bongkar Video Anak Nia Daniaty 'Atur' Peserta Seleksi CPNS Bodong

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 20:59 WIB
Para korban anak Nia Daniaty kembali diperiksa polisi
Para korban anak Nia Daniaty kembali diperiksa polisi. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah bukti diserahkan para korban dugaan penipuan anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, dalam seleksi CPNS fiktif. Bukti itu salah satunya berupa video Olivia mengatur peserta seleksi CPNS tersebut.

Pengacara pihak korban, Mila Ayu, menyebut bukti video itu menguatkan bahwa Olivia-lah yang berperan aktif dalam merekrut para korban. Video itu sekaligus membantah pengakuan Olivia yang mengaku tidak pernah bertemu dengan para korban.

"Silakan mau argumen apa pun, tapi nanti ketika gelar perkara sudah dilakukan dan kami beri video itu ke kawan-kawan. Nanti lihat sendiri ada siapa dan ketemu siapa," kata Mila di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam bukti foto dan video yang diterima detikcom, terlihat Olivia bertemu dengan sejumlah korban. Pertemuan itu terlihat terjadi di sejumlah lokasi. Hadir juga salah satu korban bernama Agustina, yang juga mantan guru Olivia.

Olivia dalam video pertemuan tersebut terlihat aktif menjelaskan soal sejumlah syarat untuk mengikuti tes CPNS. Salah satu potongan video pun memuat penjelasan Olivia soal adanya kesalahan dalam proses tes CPNS.

ADVERTISEMENT

"Jadi ada tiga yang harus dibawa: KTP, NPWP, dan KK. Semuanya asli. Nama, jadi gini ada yang penulisannya, misal di NPWP misalkan M. Adit. Nah di KTP Muhammad Adit. Itu nggak bisa, harus sama persis," kata Olivia dalam video tersebut.

Korban Ungkap Modus Penipuan Olivia

Salah satu korban, Agustina, hari ini pun membeberkan sejumlah bukti ke penyidik. Bukti itu mulai dari SK, kuitansi, hingga rekaman telpon dan sejumlah foto.

Sebelumnya Olivia berdalih dirinya tidak pernah menawarkan tes CPNS, melainkan les CPNS. Namun, Agustina mengaku punya bukti kuat bahwa Olivia menawarkan seleksi CPNS tanpa tes.

Agustina mengungkapkan modus Olivia menawarkan penerimaan CPNS tanpa tes itu seolah-olah menggantikan CPNS yang 'gugur' karena beberapa alasan.

"Silakan saja monggo (berdalih les CPNS). Tapi, kenyataannya (Oi menawarkan) CPNS pengganti, yang digantikan Oi gantikan orang yang sudah punya NIP digantikan kita jadi ngapain kita tes-tes segala," ujarnya.

Simak pengakuan Olivia di halaman selanjutnya

Simak Video: Korban Ngaku Sampai Jual Sawah demi 'Kursi' CPNS ke Anak Nia Daniaty

[Gambas:Video 20detik]




Olivia Ngaku Tak Pernah Bertemu Para Korban

Sebelumnya, pihak Olivia telah mengaku tidak pernah mengenal 225 orang yang mengaku korban penipuan tes CPNS. Olivia atau akrab disapa Oi mengaku tidak pernah bertemu dengan 225 orang tersebut.

"Dia (Agustin) yang merekrut orang-orang tersebut, karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan," ujarnya kepada wartawan, Kamis (30/9).

Sementara itu, pengacara Oi, Susanti Agustina, menambahkan awalnya Agustin menawarkan perihal tes CPNS tersebut kepada keluarganya. Agustin kemudian disebutnya mempresentasikan soal perekrutan CPNS itu ke 225 korban dengan segala bujuk rayunya.

"Jadi Ibu Agustin ini awalnya dia mempresentasikan kepada keluarganya, kepada 225 orang itu, sehingga terbujuk rayulah mereka itu untuk masuk menjadi calon PNS. Jadi dengan iming-iming bahwa dengan akan lulus," terang Susanti.

"Sementara saya tanya apakah Oi pernah menjamin orang-orang itu untuk lulus? (Dijawai Oi) tidak. Nah pertanyaannya apa yang Oi ambil dari yang dibayar Bu Titin (Agustin) itu berapa jumlahnya?" tambah Susanti.

Halaman 2 dari 2
(ygs/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads