Sulitnya Cegah Senjata Asing Masuk Papua dari Negara Tetangga

Deden Gunawan - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 12:42 WIB
Jakarta -

Pada awal September 2021, aparat Kodam XVII/Cenderawasih berhasil menyita lima senjata api yang diamankan dari kelompok kriminal bersenjata KKB. Senjata itu buatan Amerika Serikat yang dibawa KKB dari Bougenville, Papua Nugini.

"Masuknya senjata dari luar negeri ini sebuah fenomena baru. Sebab, selama ini senjata yang dimiliki KKB umumnya hasil rampasan dari TNI/Polri," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar kepada detikcom, Rabu (29/9/2021).

Senjata yang diselundupkan dari luar negeri, ia melanjutkan, umumnya masuk lewat Papua Nugini, yang wilayahnya bersebelahan dengan Jayapura sampai Merauke sejauh 800 kilometer. Panjangnya jalur perbatasan diakui Boy menjadi tantangan tersendiri. Sebab, dengan demikian, sangat banyak jalur yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan penyelundupan. Apalagi di setiap jalur perbatasan juga ada perkampungan yang berdekatan sehingga peluang orang membawa senjata api dari negara tetangga sangat terbuka.

Secara politis, temuan senjata dari luar negeri itu tak serta-merta disimpulkan ada upaya intervensi atau sokongan negara-negara tertentu kepada KKB di Papua. "Tentu saja itu perlu pendalaman lebih lanjut," kata Boy Rafli, yang pernah menjadi Kepala Polda Papua pada April 2017 hingga Agustus 2018.

Untuk diketahui, selain menyita lima senjata, aparat Kodam XVII/Cenderawasih juga menangkap dua orang terkait teroris KKB, yakni Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42). Terungkapnya kasus tersebut berkat laporan warga yang curiga karena mereka diduga menuju Mongham, yang merupakan markas teroris KKB.




(jat/jat)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork