Pemotor Wanita Tuntut Video Klarifikasi dari Polisi Genit di Tangerang

Pemotor Wanita Tuntut Video Klarifikasi dari Polisi Genit di Tangerang

Faiz Iqbal Maulid - detikNews
Kamis, 30 Sep 2021 08:43 WIB
Ilustrasi Polisi Lalu-lintas (Polantas)
Ilustrasi polantas (Ari Saputra/detikcom)
Tangerang -

Wanita berinisial RNA (27) mengaku tidak menuntut proses hukum atas perilaku oknum polisi FA yang memintanya nomor handphone setelah menilangnya. Pemotor wanita itu hanya menuntut klarifikasi berupa video dari FA.

"Harusnya nggak (diproses lebih lanjut) sih, karena kalau dari saya memang saya cuma minta satu video klarifikasi," kata RNA kepada wartawan di Polres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Rabu (29/9/2021) malam.

Namun hal itu tampaknya belum bisa dikabulkan. Sebab, FA harus melalui prosedur ke atasan terlebih dahulu sebelum membuat video klarifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi itu pun harus lewat persetujuan atasan-atasan polisi di sini, itu pun saya kan harus kooperatif juga. Ya udah kalau mau kayak gitu terserah, nggak apa-apa," ujarnya.

Saat ditanya apakah RNA menuntut permintaan maaf dari FA, RNA tidak menjawab secara lugas.

ADVERTISEMENT

"Kalau ini (permintaan maaf) saya omongin lagi ke Propam," katanya saat dihubungi detikcom.

Serahkan Proses Hukum ke Propam

RNA juga menyerahkan proses hukum lebih lanjut terhadap FA ke pihak Propam.

"Kalau untuk tindak lanjut semacam penertiban untuk pelakunya ini, itu saya serahkan ke kepolisian, jadi saya terserah," kata RNA.

RNA belum mengetahui apakah FA akan diproses secara kode etik oleh internal kepolisian.

"Nunggu penyidikan lebih lanjut untuk etika kerjanya atau apa yang akan diperiksa apakah itu benar atau nggaknya," katanya.

"Soalnya, seperti yang saya omongkan di dalam berdua, yang dikatakan FA ini tidak sesuai dengan yang saya alami. Versinya dia lebih pendek dari yang saya alami," tambahnya.

Kembali ke masalah sanksi bagi FA, RNA menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. RNA masih akan menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian.

"Masih dalam pengecekan sih, kalau ke meja hijau atau nggak, saya belum jelas, ya. Karena saya pun nanti juga akan dihubungi lebih lanjut oleh Pak Badruz, oleh tim penyidik," katanya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: FA meminta maaf

Saksikan juga: d'Mentor: Deteksi Investasi Bodong

[Gambas:Video 20detik]




Oknum Polisi FA Minta Maaf

FA buka suara soal kejadian dengan RNA. Ia mengakui meminta nomor HP RNA dan meminta maaf.

"Saya sudah WA (WhatsApp) ibunya, saya minta maaf. Tapi, ya itu, nggak dibales-bales dari kemarin-kemarin begitu, tapi saya sudah minta maaf ke dia," ujar FA saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (29/9).

FA kemudian sedikit mengulas kejadian tersebut. Menurutnya, saat itu ia menyetop RNA karena menerobos lampu merah.

FA mengaku merasa iba terhadap RNA, sehingga akhirnya memberinya jalan setelah memberikan teguran.

"Itu kan ibu-ibu, kasihanlah, ya udah saya kasih jalan aja. Kalau SIM-STNK lengkap, saya cuma bilang, 'Bu, lain kali jangan ulangi lagi, lampu merah ngeri kalau diterobos'," jelasnya.

FA mengaku tidak punya maksud apa-apa dengan meminta nomor handphone RNA saat menindaknya atas pelanggaran lalu lintas saat itu. FA menegaskan dia hanya ingin berteman dengan RNA saja.

"Ya nggak ada maksud apa-apa saya, cuman nyari teman, siapa tahu saya jadi teman dia kan," ungkapnya.

Sementara itu, FA tidak menjelaskan saat ditanya mengapa kirim WA ke RNA pukul 03.00 WIB. Dia mengaku hanya khawatir terhadap RNA yang berkendara malam hari.

"Makanya saya bilang, 'Ibu malem-malem gini mau ke mana? Bapaknya ke mana', saya bilang gitu. Dia nggak ngomong, dia bilang, 'Suami saya udah nggak ada Pak'. Ya udah saya bilang, 'Hati-hati, Bu, jam segini pulang'," paparnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads