Pemotor Wanita Serahkan Proses Hukum Polisi Genit Minta Nomor HP ke Propam

Pemotor Wanita Serahkan Proses Hukum Polisi Genit Minta Nomor HP ke Propam

Faiz Iqbal Maulid - detikNews
Kamis, 30 Sep 2021 08:13 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
Ilustrasi (Foto: dok. iStock)
Jakarta -

Pemotor wanita berinisial RNA (27) telah memberikan klarifikasi terkait oknum Polantas yang minta nomor HP. RNA selanjutnya menyerahkan proses lebih lanjut terhadap FA itu ke pihak internal kepolisian atau Propam.

"Kalau untuk tindak lanjut semacam penertiban untuk pelakunya ini, itu saya serahkan ke kepolisian. Jadi saya terserah," kata RNA kepada wartawan di Polres Metro Tangerang Kota, Rabu (29/9/2021) malam.

RNA belum mengetahui apakah FA akan diproses secara kode etik oleh internal kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nunggu penyidikan lebih lanjut untuk etika kerjanya atau apa yang akan diperiksa apakah itu benar atau nggaknya," katanya.

RNA sedikit mengulas saat dirinya dimintai klarifikasi pihak Polres Metro Tangerang Kota. Menurutnya, FA menceritakan kronologi kejadian yang dia alami lebih pendek dari versinya.

ADVERTISEMENT

"Soalnya, seperti yang saya omongkan di dalam berdua, yang dikatakan FA ini tidak sesuai dengan yang saya alami, versinya dia lebih pendek dari yang saya alami," ungkapnya.

Kembali ke masalah sanksi bagi FA, RNA menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. RNA masih akan menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian.

"Masih dalam pengecekan sih, kalau ke meja hijau atau nggak, saya belum jelas ya. Karena saya pun nanti juga akan dihubungi lebih lanjut oleh Pak Badruz, oleh tim penyidik," katanya.

Seperti diketahui, RNA mengalami kejadian kurang mengenakkan setelah disetop petugas Polantas berinisial FA di Cipondoh, Tangerang. RNA disetop karena menerobos lampu merah.

Singkat cerita, ia ditanya-tanya habis pulang dari mana saat itu. RNA juga ditanya mengenai SIM dan STNK motornya.

RNA tidak ditilang saat itu dan hanya diberi teguran. Namun, sebelum dia pulang, dia dimintai nomor HP oleh FA.

Setiba di tempat kos sekitar pukul 03.00 WIB, RNA mendapat notifikasi panggilan tak terjawab dan chat dari nomor tak dikenal. Belakangan, ia mengetahui si pengirim pesan itu adalah polisi yang tak jadi menilangnya.


Halaman selanjutnya, FA meminta maaf

Simak juga 'Oknum Polisi Jadi Backing Rentenir Tagih Utang, Propam Turun Tangan!':

[Gambas:Video 20detik]



Oknum Polisi FA Minta Maaf

FA buka suara soal kejadian dengan RNA. Ia mengakui meminta nomor HP RNA dan meminta maaf.

"Saya sudah WA (WhatsApp) ibunya, saya minta maaf. Tapi ya itu nggak dibales-bales dari kemarin-kemarin begitu, tapi saya sudah minta maaf ke dia," ujar FA saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (29/9).

FA kemudian sedikit mengulas kejadian tersebut. Menurutnya, saat itu ia menyetop RNA karena menerobos lampu merah.

FA mengaku merasa iba terhadap RNA, sehingga akhirnya memberinya jalan setelah memberikan teguran.

"Itu kan ibu-ibu, kasihanlah, ya udah saya kasih jalan aja. Kalau SIM- STNK lengkap, saya cuma bilang, 'Bu, lain kali jangan ulangi lagi, lampu merah ngeri kalau diterobos'," jelasnya.

FA mengaku tidak punya maksud apa-apa dengan meminta nomor handphone RNA saat menindaknya atas pelanggaran lalu lintas saat itu. FA menegaskan dia hanya ingin berteman dengan RNA saja.

"Ya nggak ada maksud apa-apa saya, cuman nyari teman, siapa tahu saya jadi teman dia kan," ungkapnya.

Sementara itu, FA tidak menjelaskan saat ditanya mengapa kirim WA ke RNA pukul 03.00 WIB. Dia mengaku hanya khawatir terhadap RNA yang berkendara malam hari.

"Makanya saya bilang, ibu malem-malem gini mau ke mana? Bapaknya ke mana, saya bilang gitu. Dia nggak ngomong, dia bilang 'suami saya udah nggak ada, Pak', ya udah saya bilang hati-hati, Bu, jam segini pulang," paparnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads