7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI, Ini Profil Lengkapnya

7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI, Ini Profil Lengkapnya

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 29 Sep 2021 08:55 WIB
7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI, Ini Profil Lengkapnya
7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI, Ini Profil Lengkapnya (Foto: Zaki Alfarabi/detikcom)

7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI: Letjen Anumerta Siswondo Parman

Siswondo Parman lahir 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah. Di masa pendudukan Jepang, dia bekerja pada Jawatan Kenpeitai.

Ia pernah ditangkap karena dicurigai Jepang namun dilepaskan. S. Parman juga dikirim ke Jepang untuk memperdalam ilmu intelijen pada Kenpei Kasya Butai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca proklamasi, dirinya masuk TKR dan diangkat sebagai Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara di Yogyakarta. Pada Desember 1939, diangkat sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.

S Parman juga mendapat tugas belajar di Military Police School, AS pada 1951. Pada 1959, dia diangkat sebagai Atase Militer RI di London.

ADVERTISEMENT

Selang lima tahun kemudian, S. Parman diserahi tugas Asisten 1 menteri/pangliman AD dengan pangkat major jenderal. Sebagai perwira AD, dia sangat tau seluk beluk usaha pemberontakan PKI untuk membentuk angkatan kelimanya.

Kemudian pada pada 1 Oktober 1965 dia diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya dan kemudian dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata Jakarta.

7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI: Mayjen Anumerta Donald Ignatius Panjaitan

Donald Ignatius Panjaitan lahir 9 Juni 1925 di Balige, Tapanuli. Di masa Jepang, ia melalui pendidikan militer Gyugun dan kemudian ditempatkan di Pekanbaru sampai Proklamasi Kemerdekaan.

DI Panjaitan ikut serta membentuk TKR dan diangkat sebagai Komandan Batalyon. Pada 1948, menjabat Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi. Kemudian DI Panjaitan juga terpilih sebagai Kepala Staf Umum IV Komandan Tentara Sumatera.

Pada Agresi Militer Belanda II, dia bertugas sebagai pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintahan Darurat RI (PDRI). Kemudian menjabat Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium I Bukit Barisan di Medan, Kepala Staf Tentara dan Teritorium II Sriwijaya, dan bertugas ke luar negeri sebagai atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat. Selanjutnya DI Panjaitan diangkat menjadi Asisten IV Menteri/Panglima AD dan dapat tugas belajar di AS.

Pada 1 Oktober 1965 dia diculik dan dibunuh oleh PKI. Jasadnya dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata Jakarta.

7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI: Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Sutoyo Siswomiharjo lahir 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah. Pada masa pendudukan Jepang, dia belajar di Balai Pendidikan Pegawai Tinggi di Jakarta dan kemudian jadi pegawai negeri di Kantor Kabupaten Purworejo.

Pasca Indonesia merdeka, dia bergabung dengan TKR bagian kepolisian lalu menjadi anggota Corps Polisi Militer (CPM)

Sutoyo Siswomiharjo diangkat sebagai ajudan Kolonel Gatot Subroto dan kemudian dipilih sebagai Kepala Bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo. Dia kemudian berkarir di CPM di Yogyakarta hingga Surakarta.

Lantaran tidak setuju dengan pembentukan angkatan kelima PKI, Sutoyo diculik dan dibunuh pada 1 Oktober 1965. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Kalibata, Jakarta.

Profil 7 pahlawan revolusi korban G30S/PKI lainnya cek di halaman berikutnya

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads