Keberadaan dokter Gerald Sokoy yang hilang saat terjadi serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) belum diketahui. Pihak KKB mengklaim telah mengamankan dr Gerald Sokoy di markasnya.
Mereka menyebut dr Gerald Sokoy tersesat saat terjadi penyerangan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin (13/9/2021) lalu.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan akan menyerahkan dr Gerald Sokoy ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang atau kepada pihak gereja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun mereka tidak menyebut detail waktu dan lokasi gereja penyerahan dr Gerald.
Kabar tersebut disebarkan TPNPB-OPM di media sosial (medsos) Facebook.
Pihak kepolisian tidak lantas percaya dengan pernyataan TPNPB-OPM. Namun pihak kepolisian terus melanjutkan upaya pencarian dr Gerald.
"Kalau itu yang menyampaikan mereka, seharusnya konfirmasi ke mereka," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito saat dihubungi, Kamis (23/9).
Dia mengatakan aparat TNI-Polri terus melakukan pencarian di Distrik Kiwirok. Pasukan TNI-Polri juga memastikan keamanan warga lain.
"Iya terus pencarian, makanya selalu diupayakan penambahan kekuatan, personel, untuk mendukung pencarian terhadap yang bersangkutan, termasuk mengamankan warga lain," katanya.
Dia mengatakan anggota masih terus bersiaga di Distrik Kiwirok.
"Sementara kita lakukan penebalan sambil seperti kemarin kan juga ada tenaga pendidik dan warga yang dievakuasi ke Jayapura," ujarnya.
Simak juga video 'Hoax-hoax Teroris OPM untuk Sudutkan TNI-Polri':
Simak pengakuan nakes yang selamat dari serangan KKB soal kondisi terakhir dr Gerald di halaman selanjutnya.
Pengakuan Saksi Selamat
Dokter Gerald hilang sejak Senin (13/9/2021) setelah KKB menyerang Distrik Kiwirok. Dalam peristiwa penyerangan tersebut, seorang tenaga kesehatan (nakes) Gabriela Meilan (22) gugur akibat kekejian KKB.
Selain itu, setidaknya ada 5 orang nakes yang terluka. Penyerangan itu dilakukan KKB yang dipimpin Lamek Taplo itu.
Marselinus Ola Attanila, nakes yang selamat menyebut dr Gerald sempat dipukul memakai balok hingga didorong ke jurang.
Marselinus bersembunyi di jurang bersama 3 nakes lain saat KKB menyerang. Keempat nakes itu awalnya sudah merasa aman berada di dalam jurang. Namun ternyata para teroris KKB tetap mengejar ke jurang.
"Ketiga suster ini ditelanjangi dengan cara merobek pakaiannya dengan parang. Setelah ditelanjangi, kemudian dianiaya secara tidak manusiawi. Paha mereka ditikam, muka ditonjok, dan pelecehan seksual hingga pingsan. Akhirnya ditinggalkan karena mungkin dikira sudah mati, sehingga didorong lagi ke dalam jurang yang lebih dalam sekitar 300 meter," kata Marselinus di Lapangan Makodam XVII/Cenderawasih, Jumat (17/9).
Marselinus bersembunyi di antara tebing dan akar-akar. Suster Gabriela akhirnya tewas akibat penganiayaan berat yang dilakukan teroris KKB.
"Demikian juga dokter Geral Sukoi didorong ke jurang dan hingga saat ini belum ditemukan. Kami berada dalam jurang selama 3 hari dan pelan-pelan kemudian naik ke atas dan ditemukan anggota TNI dan satu per satu dari nakes bisa terselamatkan oleh TNI," katanya.
(jbr/idh)