Kontraktor Ungkap Rp 1 M untuk Nurdin Abdullah, Kodenya Tiket

Hermawan Mappiwali - detikNews
Rabu, 22 Sep 2021 15:19 WIB
Sidang Nurdin Abdullah. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Eks Kabiro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Sulsel Sari Pudjiastuti terungkap menerima duit suap dari kontraktor H Momo sebesar Rp 1 miliar untuk Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah. Penerimaan duit suap tersebut juga diwarnai penggunaan kata 'tiket' sebagai kode dalam penyerahan duit kontraktor tersebut.

Hal ini terungkap saat orang kepercayaan kontraktor H Momo, Parakkasi Abidin, jadi saksi di sidang kasus suap terdakwa Nurdin dan Edy Rahmat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Negeri Makassar, Kamis (22/9/2021). Saksi awalnya menjelaskan atasannya, H Momo selaku pemilik PT Mega Bintang Utama, ditelepon Sari Pudjiastuti, yang saat itu masih menjabat Kabiro Barang dan Jasa di Pemprov Sulsel.

"Ibu Sari menghubungi H Momo?" tanya jaksa KPK M Asri Irwan di persidangan.

Selanjutnya Parakkasi membenarkan Sari menelepon H Momo. Dia menyebut Sari saat menelepon meminta bertemu di basement salah satu hotel di Makassar. Pertemuan ini terjadi pada Desember 2020.

"Karena sudah jam 10 malam, ketemu di basement," ungkap Parakkasi.

Parakkasi menjelaskan H Momo langsung naik ke mobil Sari Pudjiastuti. Jaksa lalu menanyakan apa pembicaraan H Momo dan Sari di atas mobil.

"Saudara dengar percakapan Ibu Sari dan H Momo di mobil?" tanya Asri.

Parakkasi mengaku Sari Pudjiastuti meminta dibantu agar H Momo menyiapkan dana. Permintaan Sari Pudjiastuti tersebut lantas direspons saksi bahwa dia bersedia.

"Saya bilang saya siap, Pak," ungkap Parakkasi.

Selepas pertemuan tersebut, Sari Pudjiastuti langsung meninggalkan lokasi. H Momo juga segera berangkat ke Sebatik, Kalimantan Utara. Namun, sebelum itu, H Momo lebih dulu meminta Parakkasi menyiapkan uang Rp 1 miliar.

"Dari mana ambil uangnya?" tanya jaksa.

Parakkasi mengatakan memang menyimpan uang perusahaan. "Ada di kas yang saya pegang," tuturnya.

Parakkasi mengatakan, dari uang kas perusahaan dia lalu mengemas pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 1 miliar ke dalam kardus.

"Saudara bawa ke mana?" tanya jaksa lagi.

Parakkasi lantas menjelaskan lebih dulu mengirim pesan WhatsApp kepada Sari Pudjiastuti setelah uang Rp 1 miliar yang diminta siap. Selanjutnya mereka bertemu di tempat yang disepakati.

Kode 'Tiket Sudah Siap', simak halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Suasana Panas saat Rujab Nurdin Abdullah Dibongkar Paksa







(hmw/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork