Nurdin Minta Eks Cawabup Bantah Terima SGD 150 Ribu Copot Gelar Bangsawan

Sidang Suap Nurdin Abdullah

Nurdin Minta Eks Cawabup Bantah Terima SGD 150 Ribu Copot Gelar Bangsawan

Hermawan Mappiwali - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 14:09 WIB
Nurdin Abdullah menghadiri sidang secara virtual. (Hermawan/detikcom)
Nurdin Abdullah menghadiri sidang secara virtual. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Terdakwa penerima suap, Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah, mengaku kecewa terhadap mantan calon wakil bupati (cawabup) Bulukumba 2020 Andi Makassau alias Karaeng Lompo karena membantah menerima bantuan dana kampanye 150 ribu dolar Singapura (SGD) dari terpidana Agung Sucipto alias Anggu. Nurdin meminta Andi Makkasau istigfar dan mencopot gelar bangsawannya.

"Izin, Yang Mulia, menjelaskan. Pertama, tentu saya sangat berharap Karaeng Lompo ini, namanya Karaeng ini bangsawan, Pak. Omongan kita menjadi pegangan dan tadi sudah disumpah," ucap Nurdin Abdullah saat menanggapi keterangan saksi membantah menerima bantuan duit Pilkada dari Nurdin di Pengadilan Tipikor Makassar, Kamis (16/9/2021).

"Saya memohon saudara saksi meminta ampun kepada Allah SWT, karena ini sangat berbahaya. Mungkin di dunia sudah kita temukan," lanjut Nurdin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurdin lalu menjelaskan di persidangan bahwa Karaeng Lompo kerap datang ke Rujab Gubernur dan meminta dibantu dana kampanye. Nurdin menegaskan saksi sudah berkali-kali ke Rujab minta bantuan Pilkada.

"Kalau dia (Karaeng Lompo) mengatakan lebih dari satu kali ke Rujab, itu (sebenarnya) berkali-kali," ucap Nurdin.

ADVERTISEMENT

Nurdin Ungkap Istri Karaeng Lompo Pernah Menangis-nangis Minta Dibantu Dana Kampanye

Nurdin menambahkan tak jarang istri dari Karaeng Lompo memohon dan menangis demi diberikan dana bantuan Pilkada Bulukumba 2020.

"Bahkan istrinya menangis-nangis ke saya setiap mau kampanye," ungkap Nurdin.

Dia juga menyinggung dirinya kerap menyisihkan uang perjalanan dinas agar bisa memberikan bantuan Pilkada kepada saksi Karaeng Lompo.

"Uang jalan saya saya kumpul-kumpulin jadi sangat tidak logis kalau dia mengatakan tidak menerima apa-apa dari saya, termasuk calon bupatinya," katanya.

Nurdin Minta Karaeng Lompo Copot Gelar Bangsawan Karena Berbohong

Nurdin tak henti-hentinya menuding saksi Karaeng Lompo berbohong. Dia kemudian meminta Karaeng Lompo mencopot gelar bangsawan.

"Makanya (menurut) saya, dilepas gelar bangsawan (Karaeng Lompo) itu, kita malu bangsawan tapi berbohong," ucap Nurdin.

Nurdin juga menyinggung saksi Karaeng Lompo semakin kerap datang ke Rujab Gubernur mendekati hari pemilihan. Nurdin mengaku sampai harus menghindar pada momen itu karena sebagai Gubernur di lain sisi Nurdin harus netral di Pilkada serentak 2020.

"Bahkan di akhir-akhir saya minta tidak bertemu saya, beliau selalu datang selalu datang," katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Nurdin sekali lagi mengaku kecewa mendengar bantahan saksi, apalagi saksi mengaku sebagai keluarga. Nurdin bahkan menantang menghadirkan saksi ke persidangan.

"Tidak benar, Yang Mulia, lebih dari Rp 4 miliar, saya bahkan meminjam-minjam," pungkas Nurdin.

Terhadap tanggapan Nurdin Abdullah, saksi Karaeng Lompo bergeming. Dia tetap pada keterangannya di persidangan bahwa dia tak menerima bantuan Pilkada 150 ribu SGD.

"Kami tetap, Yang Mulia," jawab Karaeng Lompo.

Sebelumnya diberitakan, Karaeng Lompo membantah telah menerima bantuan dana kampanye 150 ribu dolar Singapura (SGD) dari tangan Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah. Nurdin memang pernah menyebut uang SGD 150 ribu dari terpidana Agung Sucipto untuk membantu Karaeng Lompo di Pilbup Bulukumba 2020.

Bantahan terima duit bantuan Pilkada itu disampaikan Andi Makkasau saat menjadi saksi sidang kasus suap Nurdin Abdullah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Negeri Makassar, Kamis (16/9). Pada awalnya, saksi Andi Makkasau mengaku memiliki hubungan keluarga dengan Nurdin Abdullah, yakni sepupu 3 kali.

Selanjutnya, jaksa KPK Ronald Worotikan menanyakan bantuan Pilkada secara umum kepada saksi Karaeng Lompo.

"Saat proses pencalonan Pilkada Bulukumba 2020, pernah mendapatkan uang bantuan dari Pak Nurdin Abdullah?" tanya Ronald di persidangan.

Terhadap pertanyaan tersebut, Karaeng Lompo membantah menerima bantuan Pilkada dari Nurdin Abdullah.

"Tidak, Pak," ungkap Karaeng Lompo.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads