Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengapresiasi kinerja Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dalam mengomandani penerapan PPKM Jawa-Bali. Pandu menilai turunnya angka penyebaran COVID-19 di Jawa-Bali tidak terlepas dari kepemimpinan Luhut.
Pujian itu dilontarkan Pandu melalui akun Twitter @drpriono1, seperti dilihat pada Kamis (16/9/2021). Dalam tweet-nya, Pandu menyebut Luhut selalu berpatokan kepada data dalam mengevaluasi penerapan PPKM.
"LBP komandan perang di wilayah yang paling sulit - Jawa-Bali. Salute sudah berhasil menekan Rt~1. Di setiap rapat strategis, semua ditanya detail semua rapat berbasis data evaluasi. Teruskan Pak Luhut, targetkan tingkat penularan serendah-rendahnya. Kita pasti bisa!," tulis Pandu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandu tak memungkiri bahwa tidak mudah untuk menurunkan lonjakan angka penyebaran Corona di Jawa-Bali pasca-Lebaran 2021. Bahkan Pandu melihat pemerintah terkesan putus asa.
"Jawa-Bali kan jumlah kasus terbanyak, luar biasa hebat. Sejak habis mudik Lebaran itu, wah luar biasa kan. Ada kasus di Kudus, Bangkalan, terus merebak hampir ke semua kota-kota besar di Jawa-Bali yang penduduknya banyak, sehingga putus asa kita, mau mulai dari mana kita mengatasinya. Dan di luar Jawa-Bali belum terlihat dampaknya yang besar seperti di Jawa-Bali," papar Pandu dihubungi.
Pandu sendiri kaget angka penyebaran COVID-19 di Jawa-Bali bisa turun signifikan. Menurutnya, penurunan angka Corona tidak terlepas dari kepemimpinan Luhut yang terbuka dengan segala kritik dan saran, dan Luhut, menurut Pandu, tak malu mengatakan dia tidak mengerti apa-apa.
"Jadi Presiden menginstruksikan Pak Luhut yang mengomandani Jawa-Bali. Dan surprise, sekarang dia (Luhut) itu betul-betul menyadari, kenapa kok kita bisa seperti ini, kesalahan-kesalahan apa? Dia mulai melihat dari kesalahan-kesalahan kebijakan, apa yang masih kurang dalam penanganan PPKM dan sebagainya," sebut Pandu menjelaskan kepemimpinan Luhut.
"Jadi kalau rapat itu sampai pukul 10.00 malam, dengan semua gubernur, TNI-Polri di masing-masing wilayah dan semua ahli diundang, dari Jawa Timur UGM, Jakarta UI, ditanya, bagaimana? Dia seperti belajar dari nol, dia bilang, 'saya itu nggak ngerti apa-apa. Tapi ini harus diselesaikan secara bersama'," imbuhnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Ancang-ancang Indonesia untuk Berdamai dengan Covid-19