Tiga warga di Kampung Bulak, Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), mempermasalahkan tembok yang dipasang oleh Perumahan Bukit Nusa Indah yang disebut mempersempit akses ke rumah mereka. Kini, akses jalan sudah diperlebar hingga bisa diakses oleh mobil.
Peristiwa itu sempat viral di media sosial. Dilihat detikcom pada Selasa (7/9) lalu, terdapat tembok setinggi kurang-lebih 2 meter. Tembok terbuat dari batako berdiri menghalangi rumah warga. Jika dilihat dari depan, tembok ini sekilas menghalangi jalan di tiga rumah perkampungan yang ada di lokasi.
![]() |
Saat menelusuri jalan menuju tiga rumah tersebut. Di ujung tembok, terdapat jalan setapak yang dibuat bagi pejalan kaki. Kendaraan roda dua juga bisa melewati jalan ini, namun medannya lebih sulit dan sempit.
Usut punya usut, ternyata tembok tersebut baru dibuat beberapa waktu sebelumnya. Padahal biasanya, akses menuju tiga rumah warga tersebut tidak sesempit setelah perumahan mendirikan tembok.
![]() |
Lurah Serua Cecep Iswadi menjadi penengah dengan membuat mediasi antara warga dengan pihak perumahan. Hasilnya, pada Sabtu (11/9) mediasi dilakukan dan menghasilkan kesepakatan. Pihak perumahan akan membongkar sebagian tembok dan memberikan akses yang layak untuk tiga warga tersebut.
Bagaimana perbandingan sebelum dan setelah atau before-after perobohan tembok yang mempersempit akses warga.
Kondisi Tembok
Before
Tembok setinggi sekitar dua meter dan sepanjang 30 meter berdiri dan mempersempit rumah warga. Tembok tersebut dibuat oleh pengembang perumahan untuk memagari area perumahannya.
Warga yang ada di belakang tembok hanya memiliki akses sempit. Akses tersebut hanya seukuran sepeda motor. Itu pun dianggap oleh salah seorang warga tidak layak.
"Saya nggak ada roda empat, motor lewat belakang aja. Kalau depan mau bagaimana? Susah, kan," kata Puji (51), saat dihubungi Rabu (8/9/2021).
![]() |
After
Tembok kini dibuka oleh pihak perumahan. Lokasinya tepat berada di depan rumah Puji, dan Tamo. Lebar akses jalan yang di buka adalah 3 meter.
Tembok sudah disemen secara keseluruhan dan terlihat rapih. Tembok itu bisa dilalui oleh mobil pribadi milik salah satu warga.
![]() |
Lebar Akses
Before
Sebelumnya, lebar akses menuju rumah warga hanya jalan setapak dengan lebar sekitar 1,5 meter. Lebar tersebut hanya bisa digunakan untuk pejalan kaki dan sepeda motor.
Lebar akses inilah yang dikeluhkan oleh tiga warga Jl Pelikan. Mereka meminta agar tembok tersebut dibongkar.
"Dirobohkan saja, karena menghalangi akses masuk. Buat apa juga tembok itu?" kata Puji, Rabu (8/9/2021).
![]() |
After
Setelah mediasi, pihak pengembang menyetujui untuk memperlebar akses jalan. Meskipun, tidak seluruh tembok tersebut dirobohkan.
Lebar akses yang untuk warga sekitar adalah tiga meter. Lebar tersebut cukup untuk dilalui oleh mobil.
"Alhamdulillah saya banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, artinya ada niat baik secara manusia, kita sudah bermediasi dengan pihak pengembang juga dengan warga setempat. Alhamdulillah, saya diberi kemudahan," kata Tarmo kepada wartawan di lokasi saat pembongkaran pertama dilakukan, Senin (13/9).
![]() |