Proses perbaikan jembatan gantung viral di Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, akhirnya tuntas. Warga diharap ikut menjaga dan merawat jembatan gantung tersebut agar bertahan lama.
"Tentunya kita sangat berharap, agar warga setempat dapat merawat jembatan tersebut, karena jembatan gantung itu merupakan bagian infrastruktur yang merupakan kewenangan pemerintah desa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mamasa, Andarias kepada wartawan, Minggu (12/9/2021).
Menurut Andarias, proses perbaikan jembatan gantung yang sempat viral ini, dilakukan dalam waktu hampir sebulan. Perbaikan meliputi pemasangan talud fondasi, lantai, hingga kawat pengaman kedua sisi jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk BPBD dalam hal ini Pemda Mamasa, yang kami usulan pondasi, talud pondasi, gelagar melintang, gelagar memanjang, lantai semua dari papan, sama kawat rang pengaman sisi kiri dan kanan jembatan, " bebernya.
Andarias menyebut, proses perbaikan jembatan gantung sepanjang 45 meter dengan lebar 1,5 meter ini, juga mendapat bantuan dari yayasan.
"Saat kami mau melakukan pemasangan lantai, tiba-tiba yayasan dari Hadji Kalla datang juga untuk membantu proses perbaikan jembatan," pungkasnya.
Jembatan gantung yang merupakan akses utama menuju Dusun Rantelelamun, Desa Pamoseang tersebut, kini sudah berfungsi normal, dilalui warga dengan nyaman.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Pada bagian kaki jembatan diberi talud pengaman fondasi, agar tidak mudah tergerus banjir. Tiang beton jembatan juga diberi warna baru, yaitu hijau dan kuning, sehingga terlihat lebih cerah.
Keberadaan jembatan gantung ini sempat menjadi perhatian publik, hingga akhirnya viral di media sosial, setelah terekam kamera dilalui sejumlah pelajar dengan cara bergelantungan pada tali jembatan.
Hal tersebut terpaksa dilakukan, lantaran jembatan dalam kondisi rusak parah, usai terjangan banjir yang terjadi akhir tahun 2020 lalu.