Kian Banyak Jatuh Korban Buntut Lapas Tangerang Kebakaran

Round-Up

Kian Banyak Jatuh Korban Buntut Lapas Tangerang Kebakaran

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 10 Sep 2021 07:45 WIB
Foto suasana Blok C2 pascakebakaran di Lapas Dewasa Klas 1 Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 41 warga binaan tewas akibat kebakaran yang membakar Blok C 2 Lapas Dewasa Tangerang Klas 1 A pada pukul 01.45 WIB Rabu dini hari. ANTARA FOTO/Handout/Bal/aww.
Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang. (Foto: ANTARA FOTO)
Jakarta -

Korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang kian banyak. Kini korban tewas bertambah menjadi 44 narapidana.

Informasi awal, ada dua orang napi yang meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Kemudian bertambah lagi satu napi yang tewas. Per hari ini, total ada 44 napi yang tewas akibat kebakaran besar itu.

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan tiga korban yang meninggal itu memiliki luka bakar 60 persen. Ada juga yang di atas 80 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilwani juga menjelaskan pasien pertama meninggal pukul 03.00 WIB, pasien kedua meninggal pukul 06.00 WIB dan pasien ketiga meninggal pukul 07.00 WIB.

"Jadi total yang meninggal ada 3 pasien dengan luka yang dua itu dari jam tiga ada satu (pasien), jam 6 ada satu (pasien) dan luka bakarnya di atas 80%. Yang pertama jam tiga, yang kedua jam enam dan yang ketiga jam tujuh," jelas Hilwani, kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).

ADVERTISEMENT

Ketiga napi yang meninggal hari ini sebelumnya menderita luka bakar bersama dengan 5 orang lainnya. Mereka dirawat di RSUD Tangerang.

RSUD Kabupaten Tangerang hari ini berencana melakukan operasi terhadap empat korban luka berat lainnya. Dokter Jaga ICU Bedah, dr Santika Budi Andyani, mengatakan saat korban masuk ke ruangan ICU RSUD Kabupaten Tangerang, korban dalam keadaan sadar, namun mengalami trauma inhalasi yang mengakibatkan sesak berat.

Pihak RSUD kabupaten Tangerang mengambil langkah untuk menidurkan korban secara total dan melakukan pemasangan ventilator, namun kondisi korban sangat lemah.

Santika memaparkan tiga dari empat korban luka berat itu mengalami gangguan multi-organ.

"Satu sadar dan lagi operasi. Yang tiga tidak bisa berkomunikasi karena semua menggunakan alat bantu nafas ventilator. Kalau untuk yang saat ini lagi operasi yang 13,5% peluangnya memang semua berat cuma dilihat dari kondisi yang 13,5% masih ada peluang harapan untuk bertahan. Cuma untuk kondisi yang di atas 50% memang agak sulit ya karena sudah terjadi gangguan multi-organ," kata Santika.

Simak juga video 'Dukcapil Bantu Terbitkan Akta Kematian Korban Kebakaran Lapas Tangerang':

[Gambas:Video 20detik]



Dia juga menjelaskan kondisi satu pasien mengalami sesak napas berat sehingga pihak rumah sakit tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan para korban.

"Memang bisa diajak berkomunikasi tapi sesak. Jadi kita nggak terlalu banyak menanyakan kondisi ini jadi kemarin kita juga fokus karena terlalu banyak juga yang masuk ke ICU. Jadi kita tindakan duku ke semua pasien, termasuk alat pembantu nafas dan pemberian obat," ujar Santika.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly berharap tiga pasien yang luka berat itu bisa melewati kondisi kritis.

"Ada tiga sekarang yang agak serius, di ICU dan dalam ventilator tiga orang, karena luka bakar yang sangat luas ada 80 persen ada yang 98 kita berdoa agar bisa melewati masa-masa kritis," kata Yasonna.

Terkait penyebab kebakaran, Yasonna menyerahkan ke pihak kepolisian.

"Kita serahkan saja ke Polri, nggak usah berspekulasi (soal penyebab kebakaran) dulu. Kemarin saja dugaan sementara (karena hubungan pendek arus) listrik," ucap Yasonna.

Sementara itu posko antemortem telah menerima 31 sampel DNA dari keluarga korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. Saat ini 20 jenazah tengah diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Ke-20 jenazah tersebut akan dicocokkan dengan sampel DNA dari para keluarga.

"Akan dilakukan pencocokan antara antemortem dan postmortem," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads