Cerita Komunikasi Terakhir Para Napi Tewas Lapas Tangerang dan Keluarga

Round-Up

Cerita Komunikasi Terakhir Para Napi Tewas Lapas Tangerang dan Keluarga

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 10 Sep 2021 07:13 WIB
Terdapat tambahan korban tewas akibat kebakaran maut di Lapas Tangerang. Korban diserahkan ke keluarga untuk proses pemakaman.
Korban tewas kebakaran Lapas Tangerang dipindah ke RS Polri (Foto: ANDHIKA PRASETIA/detikcom)
Jakarta -

Kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang, Banten, menewaskan 44 narapidana. Sementara 78 lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tragis itu meninggalkan duka mendalam bagi para keluarga. Para keluarga pun mengungkapkan komunikasi terakhir dengan para korban.

Berikut kisah-kisah para keluarga yang dirangkum detikcom:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudhi Video Call Kangen Anak

Salah satunya keluarga (Alm) Rudhi (43), mengungkapkan video call terakhir sebelum kejadian tragis. Saat itu Rudhi mengungkap rasa kangen ke anaknya.

"Seminggu lalu (komunikasi terakhir). Dia paling kalau video call saya, ya bilang itu aja kangen anaknya. Mau cepet-cepet keluar gitu," kata Meyrisa (35) di Gedung Instalasi Forensik RS Polri, Kamis (9/9) malam. Meyrisa tak menjelaskan bagaimana Rudhi bisa berkomunikasi dengannya.

ADVERTISEMENT

Rudhi sendiri masih harus menjalani sisa masa tahanan 5 tahunan lagi. Anak-anak Rudhi tinggal bersama neneknya. Sementara istri Rudhi berada di luar negeri.

"Istrinya kan di luar negeri, maksudnya anaknya kasihan. Dia (Rudhi) mau cepet-cepet keluar. Anaknya cewek semua," tuturnya.

Korban Petra Update IG 'Ingin Pulang'

Petra (25), narapidana kasus narkoba di Lapas Tangerang, diduga menjadi salah satu korban tewas kebakaran. Petra sempat meng-update status di Instagram dengan tulisan 'ingin pulang'.

"Dia terakhir pasang status di Instagram, 'akhir-akhir ini gak tahu kenapa selalu kepikiran pulang'. Bukan pulang ke rumah, tapi pulang ke asal," tutur Evi Nilasari (48), ibunda Petra, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021).

Evi menceritakan ia terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya itu pada Sabtu (4/9) malam. Keduanya berkomunikasi via direct message Instagram.

"Di Instagram, karena dia punya handphone dihancurin petugas katanya. Jadi chatting-nya lewat Instagram, ke Instagram saya," ujarnya.

Terakhir, pada Minggu (5/9), Petra hanya mengucapkan terima kasih kepada Evi setelah dikirimi uang.

"Malam Minggu (terakhir komunikasi). Hari Minggu dia cuma bilang terima kasih Mama udah kasih uang. Udah dikirimin Rp 100 ribu," ujarnya.

Lihat juga video 'Dukcapil Bantu Terbitkan Akta Kematian Korban Kebakaran Lapas Tangerang':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman selanjutnya, video call di malam Lapas kebakaran


Video Call Terakhir di Malam Lapas Kebakaran

Cerita yang sama juga diungkap oleh Upi Hartati (44). Ia mengungkap sempat video call dengan puteranya, Riezkil Khairi (23) yang menghuni Blok C2 Lapas Tangerang.

Upi terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya tepat pada Selasa (7/9) malam sebelum kebakaran terjadi. Upi dan anaknya itu sempat video call-an.

"Dia (almarhum) menghubungi video call malam jam 9. Dia ngomong aja, ngobrol seperti biasa," ujar Upi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2021).


Irma Syok Suami Ikut Tewas

Irma Hairunnisa (39) masih tak percaya suaminya, I (36), ikut tewas dalam insiden kebakaran di Lapas Tangerang. Irma sendiri tak pernah punya firasat apa-apa sebelum mengetahui suaminya tewas dalam tragedi kebakaran.

"Iya, seperti biasa dan tidak ada firasat apa pun," kata Irma kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/9/2021).

Irma mengungkapkan dia dan suaminya sering berkomunikasi via telepon. Bahkan, Irma dan suami saling berkabar via telepon dua hari sebelum kebakaran terjadi.

"Sudah lama nggak ketemu sih emang. Urusan suami istri pasti setiap hari ada komunikasi. (Terakhir berkomunikasi) dua hari yang lalulah, teleponan," ujar Irma tanpa menjelaskan bagaimana bisa berkomunikasi via telepon.


Cerita para keluarga korban ini sekaligus menguak rahasia umum yang diketahui publik. Para warga binaan masih bisa berkomunikasi dengan dunua luar melalui handphone.

Terkait dugaan napi yang menggunakan ponsel ini, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan pihaknya sedang meneliti isu tersebut. Namun dia memilih berkonsentrasi menuntaskan masalah terkait kebakaran hebat di lapas tersebut.

"Nanti masalah yang lain, HP dan lain lain ini sedang meneliti. Kita lihat saja dulu persoalan ini," kata Yasonna saat konferensi pers di RSUD Tangerang pada Kamis (9/9). Hal itu disampaikan dia saat ditanya soal penggunaan HP di lapas.

"Karena kita berkonsentrasi pada korban, penyelesaian yang ada. 81 orang (narapidana yang selamat, red) harus kita tempatkan di mana," sambung Yasonna.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads