Sekitar 100 warga Kabupaten Maybrat, Papua Barat, mengungsi usai kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Koramil Persiapan Kisor. Mereka trauma dan takut menjadi korban KKB.
Warga yang terdiri anak-anak hingga lansia tersebut mengungsi atau tinggal dengan famili mereka di Kampung Tehak Kecil, Distrik Aitinyo.
Dandim 1809/Maybrat Letkol Inf Harry Ismail bersama Bupati Maybrat Bernard Sagrim mendatangi lokasi pengungsian warga pada Kamis (9/9/2021). Warga diimbau kembali ke rumah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dandim dan Bupati mengimbau bahwa kondisi wilayah Distrik Aifat Raya saat ini aman dan terus dijaga oleh pihak TNI dan kepolisian sehingga tidak perlu khawatir untuk kembali ke rumah masing-masing," kata Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasilerron.
![]() |
Dia mengatakan Bupati Bernard Sagrim juga memerintahkan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat mendukung pelayanan kesehatan bagi pengungsi. Pelayanan kesehatan ini juga dibantu oleh Babinsa.
Pada kesempatan tersebut, anggota Koramil Aitinyo juga ikut membantu kelancaran dan keamanan kegiatan pelayanan di Kampung Tehak Kecil. Logistik para pengungsi didukung Pemda Kabupaten Maybrat yang disiapkan di Kantor Kampung Tehak Kecil.
Rencananya, Bupati Maybrat dalam waktu dekat akan mengembalikan para pengungsi ke rumah masing-masing. Hal ini dilakukan setelah dilakukan koordinasi dari aparat keamanan hingga pemda.
"Sedangkan Kompi Yonif RK 762/VYS terus menyebarkan imbauan melalui selebaran yang ditempelkan di fasilitas umum, rumah, dan juga meminta bantuan maskapai penerbangan untuk menyebarkan via udara mengenai informasi kondisi di wilayah Maybrat," ucap dia.
Sebelumnya, Kolonel Hendra mengatakan ada beberapa warga yang melapor ke pos gabungan karena diancam akan dibunuh anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) jika kembali ke kampung.
![]() |
"Oleh karena itu, tim gabungan TNI/Polri tetap terus menjamin keamanan masyarakat untuk kembali ke kampung. Jangan khawatir, kami sudah mengantongi nama-nama pelaku yang terlibat pada saat penyerangan pos pada saat yang lalu," kata Kolonel Hendra, Rabu (8/9).
Dia mengatakan KNPB juga melontarkan ancaman kepada sejumlah pemuda jika nekat kuliah. Pemuda yang mendapat ancaman juga melapor kepada aparat keamanan TNI/Polri.
Posramil Kisor Diserang KNPB
Diketahui, penyerangan ke Pos Koramil Persiapan Kisor Distrik Aifat Selatan terjadi pada Kamis (2/9) pukul 04.00 WIT. Saat itu, personel TNI yang ada dalam pos mayoritas dalam kondisi tidur.
Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayor Jenderal (Mayjen) TNI I Nyoman Cantiasa mengungkapkan ada enam personel TNI AD yang menjadi korban.
Mereka terdiri dari empat orang gugur dan dua orang lainnya terluka. Sementara lima orang berhasil menyelamatkan diri.
Penyerangan itu diduga dilakukan oleh sekitar 30 orang. Mereka membawa senjata api (senpi) maupun senjata tajam (sajam).
Penyerangan itu diduga didalangi Manfred Vatem yang menjabat Ketua KNPB Kisor.
Selain menyerang TNI, kelompoknya disebut pernah menyerang anggota Brimob di Teluk Bintuni. Saat ini status Manfred sebagai DPO.