Warga Maybrat Ngungsi Usai Posramil Diserang, TNI Ajak Balik ke Kampung

Warga Maybrat Ngungsi Usai Posramil Diserang, TNI Ajak Balik ke Kampung

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 08 Sep 2021 20:14 WIB
Sejumlah personel TNI berpatroli dan menempelkan selebaran ajakan kepada warga untuk kembali ke kampung. (dok Kodam Kasuari)
Sejumlah personel TNI berpatroli dan menempelkan selebaran ajakan kepada warga untuk kembali ke kampung. (dok Kodam Kasuari)
Jakarta -

Sejumlah warga di Maybrat, Papua Barat, sempat mengungsi ke hutan setelah terjadi penyerangan di Pos Koramil Persiapan Kisor Distrik Aifat Selatan. Warga diajak kembali ke kampung.

"Untuk diketahui, situasi Maybrat saat ini sudah kondusif dengan ditempatkannya pos gabungan yang ada di kampung-kampung untuk menjamin keamanan masyarakat yang saat ini pergi meninggalkan kampung," kata Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasilerron, kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Sejumlah personel TNI telah berpatroli di kampung-kampung warga. Mereka juga menempelkan selebaran ajakan kepada warga untuk kembali ke kampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KNPB Ancam Bunuh Warga

Kolonel Hendra mengatakan ada beberapa warga yang melapor ke pos gabungan karena diancam dibunuh anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) jika kembali ke kampung.

Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasilerron (dok Kodam Kasuari)Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasilerron (dok Kodam Kasuari)

"Oleh karena itu, tim gabungan TNI/Polri tetap terus menjamin keamanan masyarakat untuk kembali ke kampung. Jangan khawatir, kami sudah mengantongi nama-nama pelaku yang terlibat pada saat penyerangan pos pada saat yang lalu," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan KNPB juga melontarkan ancaman kepada sejumlah pemuda jika nekat kuliah. Pemuda yang mendapat ancaman juga melapor kepada aparat keamanan TNI/Polri.

"Mereka diancam dan mereka sangat terhambat karena tidak bisa melanjutkan kuliah mereka. Setelah mendapat jaminan keamanan dari petugas di pos, puji Tuhan beberapa pemuda bisa kembali melanjutkan kuliah mereka di Sorong," ucap dia.

Dia mengatakan KNPB sama sekali tidak ingin ada pembangunan di kampung-kampung atau di tanah Papua. Setiap ada pembangunan, KNPB akan berusaha menghambat bahkan dengan mengancam masyarakat untuk ikut menghambat pembangunan yang ada di kampung.

"Mereka merusak segala pembangunan yang ada di kampung. Terbukti, kemarin mereka merusak jembatan yang bukan dibangun oleh mereka. Jadi mereka hanya bisa merusak, melaksanakan pembangunan sama sekali tidak ada," kata dia.

Sejumlah personel TNI berpatroli dan menempelkan selebaran ajakan kepada warga untuk kembali ke kampung. (dok Kodam Kasuari)Isi selebaran ajakan kepada warga untuk kembali ke kampung. (dok Kodam Kasuari)

Dia mengatakan KNPB juga mengancam generasi muda untuk tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dia mengajak para orang tua menjaga anaknya dari pengaruh KNPB.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Biarkanlah anak-anak kita untuk terus sekolah, terus mengembangkan diri. Sehingga mereka jadi anak yang pandai dan anak-anak yang takut akan Tuhan," tuturnya.

Posramil Kisor Diserang KNPB

Diketahui, penyerangan ke Pos Koramil Persiapan Kisor Distrik Aifat Selatan terjadi pada Kamis (2/9) pukul 04.00 WIT. Saat itu, personel TNI yang ada dalam pos mayoritas dalam kondisi tidur.

Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayor Jenderal (Mayjen) TNI I Nyoman Cantiasa mengungkapkan ada enam personel TNI AD yang menjadi korban.

Mereka terdiri dari empat orang gugur dan dua orang lainnya terluka. Sementara lima orang berhasil menyelamatkan diri.

Penyerangan itu diduga dilakukan oleh sekitar 30 orang. Mereka membawa senjata api (senpi) maupun senjata tajam (sajam).

Penyerangan itu diduga didalangi Manfred Vatem yang menjabat Ketua KNPB Kisor.

"Pelaku atas nama Manfred Vatem adalah Ketua KNPB Kisor. Jadi kelompok penyerang kemarin adalah kelompok KNPB," kata Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasilerron, kepada detikcom, Senin (6/9).

Selain menyerang TNI, kelompoknya disebut pernah menyerang anggota Brimob di Teluk Bintuni. Saat ini status Manfred sebagai DPO.

"Dia saat ini DPO, dulu pernah dia melakukan pembunuhan tapi bukan di situ, di dekat Bintuni. Dia pernah serang Brimob," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads