DPR RI turut berdukacita atas peristiwa kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang. DPR meminta Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham, Reinhart Silitonga, mengevaluasi sistem pemadam kebakaran di seluruh lapas.
"Pertama-tama saya ucapkan turut berduka dan prihatin yang mendalam atas musibah kebakaran di Lapas Tangerang, yang tadi pagi kami mendapat berita terjadi pada pukul 02.30 dini hari," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Dasco menekankan perihal pemulihan kondisi korban kebakaran Lapas Tangerang. Ketua Harian DPP Gerindra itu meminta para korban diberikan pendampingan secara psikologis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, kami minta kepada aparat penegak hukum untuk supaya bergerak cepat memulihkan keadaan, kemudian merawat korban yang luka-luka, dan juga mendampingi secara psikologis bagi para tahanan yang dalam keadaan selamat tapi masih dalam keadaan traumatik. Untuk itu, mari kita doakan semoga suasana cepat pulih," papar Dasco.
Lebih lanjut Dasco menekankan pencegahan agar kebakaran seperti yang terjadi di Lapas Tangerang harus dilakukan. Dia meminta Dirjen PAS mengecek sistem pemadam kebakaran di seluruh lapas.
"Ke depan kita minta kepada Dirjen Lembaga Permasyarakatan untuk kemudian mengevaluasi tidak hanya di Tangerang, tapi di semua lapas, untuk penanganan sistem kebakaran supaya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," sebutnya.
Selain sistem pemadam kebakaran, Dasco juga menyoroti masalah over kapasitas lapas. Diketahui, Lapas Tangerang juga kelebihan kapasitas sampai 400 persen.
"Fenomena over capacity itu saya pikir memang tidak bisa dihindari, karena memang sudah lama ini antara kapasitas dan penghuni memang tidak sebanding, sehingga perlu memang nanti terobosan-terobosan," ucap Dasco.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly mengungkap proses penyelamatan narapidana saat Lapas Tangerang terbakar. Sebelum petugas pemadam kebakaran tiba, petugas lapas berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di Lapas.
"Kita pertama mencoba memadamkan dengan alat yang ada sama kita, APAR," ungkap Yasonna dalam konferensi pers di Lapas Tangerang, Rabu (8/9).
Petugas Lapas juga berusaha menyelamatkan para napi yang masih di sel. Petugas membuka pintu-pintu sel agar para napi bisa keluar.
"Jadi 81 orang itu selamat. Jadi dibuka pintu mau masuk ke paviliun, dibuka kamar-kamar yang sempat dibuka, itulah yang berhasil diselamatkan," tuturnya.
(rfs/zak)