Jakarta -
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan bahwa Lapas Kelas I Tangerang sudah berusia puluhan tahun. Dia meminta lapas lain dicek seusai insiden kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang.
Awalnya, Yasonna menjelaskan bahwa Lapas Kelas I Tangerang sudah berumur 42 tahun. Instalasi listriknya lama tidak diperbaiki. Kebakaran maut ini diduga karena korsleting listrik.
"Dibangun 1972 dan 42 tahun, sejak itu kita tidak memperbaiki instalasi listrik," kata Yasonna setelah mengecek lokasi kebakaran, Lapas Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Yasonna pun sudah meminta lapas-lapas lain ikut dicek. Sebab, beberapa lapas di Indonesia biasanya terbakar karena arus pendek.
"Tadi saya sudah perintahkan Pak Dirjen, coba cek lagi lapas-lapas," ujar Yasonna.
"Karena beberapa tempat di lapas-lapas kita, kecuali beberapa tempat oleh karena kerusuhan, pada umumnya karena arus pendek. Itu lapas-lapas lama seperti ini," ungkapnya.
Bentuk 5 Tim
Yasonna Laoly juga menyampaikan pihaknya akan membentuk 5 tim untuk menangani kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang. Tim tersebut akan melakukan identifikasi hingga pemulasaraan jenazah.
"Dalam penanganan ini, kita membentuk 5 tim dipimpin oleh Dirjen Pas Pak Reinhard," katanya.
Tim pertama adalah tim identifikasi, Ditjen Pas bersama Inafis Polri akan membentuk tim untuk mengidentifikasi jenazah korban kebakaran. Tim kedua adalah pemulasaraan pemakaman pengantaran jenazah, tim kedua akan bekerja setelah tim 1 mengidentifikasi korban.
Tim ketiga bertugas untuk pemulihan keluarga. Tim ketiga ini bertugas menemui keluarga korban dan menyampaikan uang duka.
"Kami akan menemui keluarga tentunya menyampaikan rasa duka, tim kami akan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk itu. Kita menyiapkan sekadar uang duka, nanti kita harapkan dalam hal ini kami sudah sampaikan tadi mewakili yang saya ketemu tabah, kiranya cobaan ini dapat kita hadapi bersama, tidak ada yang menginginkan ini," ujarnya.
Nantinya tim ketiga juga akan menghubungi keluarga ataupun pihak kedutaan perwakilan kedua warga negara asing yang turut menjadi korban dalam kejadian. Diketahui ada 2 warga negara asing yang tewas dalam kejadian, yaitu WN Afrika Selatan (Afsel) dan Portugal.
"Ada 2 orang warga negara asing, satu warga negara Portugal dan 1 warga negara Afrika Selatan. Kami sudah bekerja sama dengan Kemlu dan Kedubes konsuler dari negara yang bersangkutan, nanti kita temukan bagaimana penghubungan kepada keluarga mereka, dimana dimakamkan," katanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini