Sempat Hilang di Sungai, Bocah 11 Tahun di Samarinda Ditemukan Tewas

Sempat Hilang di Sungai, Bocah 11 Tahun di Samarinda Ditemukan Tewas

Suriyatman - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 15:41 WIB
Bocah MF (11) ditemukan tewas di bawah jembatan di Lok Bahu, Samarinda, Kaltim
Bocah MF (11) ditemukan tewas di bawah jembatan di Lok Bahu, Samarinda, Kaltim. (Suriyatman/detikcom)
Samarinda -

Bocah MF (11) ditemukan tewas di sungai, tepatnya di bawah jembatan Sungai Karang Asam Besar, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), siang ini. Jasad bocah yang sempat hilang akibat terseret derasnya arus sungai ini ditemukan penyelam tradisional.

"Beberapa penyelam tradisional dan warga tadi masuk ke bawah jembatan usai salat Jumat. Dan benar saja, pencarian berbuah hasil. Jenazah MF ditemukan dan langsung dievakuasi," kata Koordinator Relawan Inavis Polresta Samarinda Zainal kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).

Jasad MF, sambung Zainal, tersangkut di bawah jembatan yang sedang diperbaiki di Gang Hidayah, Jalan Revolusi. Usai ditemukan, korban langsung dievakuasi ke rumah sang nenek yang berjarak tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban langsung dibawa ke rumah sang nenek yang berada tidak jauh dari lokasi penemuan," ujar Zainal.

Sementara itu, Kepala Operasi SAR Balikpapan Oktavianto mengatakan jarak antara titik jatuh dan titik penemuan korban 150 meter.

ADVERTISEMENT

"Korban ditemukan sejauh 150 meter dari lokasi jatuhnya korban, dan atas permintaan keluarga, korban dibawa ke rumah keluarga untuk disemayamkan," tutur Oktavianto.

Sebelumnya diberitakan, MF (11) hilang setelah jatuh ke Sungai Karang Asam Besar kemarin siang. Bocah tersebut diduga terpeleset dari jembatan di Jalan Hidayah RT 31, Jalan Revolusi.

"Saya terkejut saat mendengar anak-anak tiba-tiba berteriak, 'Tenggelam... tenggelam...'. Ketika melihat ke arah sungai, terlihat ada korban yang terbawa arus sungai dan hanya terlihat tangannya," kata warga yang menjadi saksi mata, Lilis, kepada wartawan, Kamis (2/9).

Saat kejadian, Lilis sedang mencuci di belakang rumah. Lilis mengatakan peristiwa yang menggegerkan warga ini terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.

Lilis mengaku sempat mengingatkan anak-anak kecil untuk tak berenang di sungai. Namun nasihatnya tak digubris.

"Saya sempat bilangin jangan berenang, tetapi tidak didengar sama anak-anak itu," jelasnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga '3 Bocah di Polman Tenggelam saat Ambil Air Sungai, 1 Tewas!':

[Gambas:Video 20detik]



MF sebelumnya mengabarkan kepada orang tuanya akan berkunjung ke rumah neneknya. Jarak lokasi kejadian dengan rumah nenek korban memang tak jauh.

Kembali ke Lilis, dia menyampaikan kepada pengurus mesjid perihal apa yang dilihatnya. Namun, saat pengurus masjid datang, sosok MF yang terbawa arus sungai sudah tak ditemukan.

"Saya langsung meminta bantuan kepada pengurus masjid, tetapi sudah terlambat, anaknya sudah hilang. Ya, yang saya tahu itu dari jembatan kuning terpeleset. Dia lagi lihatin anak-anak berenang karena saya tidak lihat saat jatuhnya," jelasnya.

Sementara itu, nenek MF, Siah (65), mengatakan sedang berada di rumah saat kejadian. Menurut Siah, cucunya tengah melihat anak-anak yang berenang karena cucunya tak bisa berenang.

"Saya lagi di rumah. Dia ke sungai, ya lihat-lihat anak berenang, karena nggak bisa berenang. Perginya itu sama anak tetangga sebelah," tuturnya.

"Ya ini baru lagi dia ke sana. Dua hari kemarin dia latihan taekwondo, karena mau tanding bulan ini," imbuh Siah.

Hingga saat ini warga sekitar masih mencari MF. Tim SAR Samarinda pun turun turun ke lapangan.

"Kesulitan (pencarian) arus sungai sangat deras. Jadi kami kesulitan mencari di kedalaman sungai yang berkisar 3-4 meter," kata Rahmad Trindana dari LSM Pawang, yang turut mencari MF.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads