MF (11) hilang setelah jatuh ke Sungai Karang Asam Besar, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), tadi siang. Bocah tersebut diduga terpeleset dari jembatan di Jalan Hidayah RT 31 (Revolusi).
"Saya terkejut saat mendengar anak-anak tiba-tiba berteriak, 'Tenggelam... tenggelam...'. Ketika melihat ke arah sungai, terlihat ada korban yang terbawa arus sungai dan hanya terlihat tangannya," kata warga yang menjadi saksi mata, Lilis, kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).
Saat kejadian, Lilis sedang mencuci di belakang rumah. Lilis mengatakan peristiwa yang menggegerkan warga ini terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lilis mengaku sempat mengingatkan anak-anak kecil untuk tak berenang di sungai. Namun nasihatnya tak digubris.
"Saya sempat bilangin jangan berenang, tetapi tidak didengar sama anak-anak itu," jelasnya.
MF sebelumnya mengabarkan kepada orang tuanya akan berkunjung ke rumah neneknya. Jarak lokasi kejadian dengan rumah nenek korban memang tak jauh.
Kembali ke Lilis, dia menyampaikan kepada pengurus mesjid perihal apa yang dilihatnya. Namun, saat pengurus masjid datang, sosok MF yang terbawa arus sungai sudah tak ditemukan.
"Saya langsung meminta bantuan kepada pengurus masjid, tetapi sudah terlambat, anaknya sudah hilang. Ya, yang saya tahu itu dari jembatan kuning terpeleset. Dia lagi lihatin anak-anak berenang karena saya tidak lihat saat jatuhnya," jelasnya.
Sementara itu, nenek MF, Siah (65), mengatakan sedang berada di rumah saat kejadian. Menurut Siah, cucunya tengah melihat anak-anak yang berenang karena cucunya tak bisa berenang.
"Saya lagi di rumah. Dia ke sungai, ya lihat-lihat anak berenang, karena nggak bisa berenang. Perginya itu sama anak tetangga sebelah," tuturnya.
"Ya ini baru lagi dia ke sana. Dua hari kemarin dia latihan taekwondo, karena mau tanding bulan ini," imbuh Siah.
Hingga saat ini warga sekitar masih mencari MF. Tim SAR Samarinda pun turun turun ke lapangan.
"Kesulitan (pencarian) arus sungai sangat deras. Jadi kami kesulitan mencari di kedalaman sungai yang berkisar 3-4 meter," kata Rahmad Trindana dari LSM Pawang, yang turut mencari MF.