Para pencari suaka dari Afghanistan masih bertahan di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka protes karena tidak kunjung diberangkatkan oleh UNHCR ke negara ketiga, yakni negara tujuan para pengungsi. Untuk menyelesaikan masalah ini, negara tujuan harus segera menampung mereka.
Anggota Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri Kemenko Polhukam, Eros, menjelaskan, solusi untuk para pencari suaka yang masih menunggu di Indonesia.
"Solusinya adalah diplomasi dengan negara-negara ketiga yang menjadi tujuan para pengungsi, supaya menerima pengungsi yang ada di Indonesia," kata Eros, menanggapi situasi para pencari suaka yang bertahan di Kebon Sirih, saat berbincang dengan wartawan, Kamis (2/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pencari suaka itu menuntut kejelasan nasibnya soal keberangkatan mereka ke 'negara ketiga' atau negara penerima pencari suaka yang meratifikasi Konvensi PBB mengenai Status Pengungsi Tahun 1951 dan Protokol mengenai Status Pengungsi 31 Januari 1967.
Indonesia bukan termasuk negara yang meratifikasi konvensi dan protokol itu dan hanya menampung sementara para pencari suaka. 'Negara ketiga' tujuan pengungsi antara lain Australia yang terdekat dari Indonesia, Selandia Baru, atau juga Amerika Serikat dan Kanada.
"Penempatan mereka ke negara ketiga adalah keputusan negara tujuan," kata Eros.
Pihak yang mengurusi resettlement atau penempatan ke negara ketiga adalah UNHCR. Pihak yang mengurusi kelangsungan hidup mereka sementara di Indonesia antara lain adalah lembaga PBB bernama IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi). Para pencari suaka mendapat uang saku dari IOM yang hanya cukup untuk sekadar bertahan hidup. Para pencari suaka tidak diizinkan bekerja mencari nafkah seperti warga Indonesia.
Ada banyak pencari suaka Afghanistan di seluruh Indonesia, tidak hanya di Jakarta.
"Total pencari suaka di Indonesia sekitar 14 ribu. Pencari suaka di Afghanistan ada separuhnya, paling banyak memang dari Afghanistan, yakni sekitar 7.000," kata Eros.
Para pencari suaka asal Afghanistan masih bertahan di tenda-tenda di Kebon Sirih dekat kantor UNHCR. Pantauan detikcom di lokasi pukul 09.00 WIB tadi pagi, terdapat 15 tenda kemah berderet di sisi kanan dan kiri sepanjang jalan RT 2 RW 3 Kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Posisi jalan ini tepat di samping kantor UNHCR Indonesia.
Sebagaimana diketahui, pada Selasa (24/8) lalu, para pencari suaka WN Afghanistan menggelar aksi di depan kantor UNHCR, Jakarta Pusat. Mereka menuntut kejelasan nasib di Indonesia untuk bisa dipindahkan ke permukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.
(dnu/bar)