Sudah sepekan sejak insiden demonstrasi warga Afghanistan di depan kantor Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Para pengungsi Afghanistan menuntut kejelasan nasib mereka di Indonesia agar bisa dipindahkan ke permukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.
Pantauan detikcom di lokasi pukul 09.00 WIB, Kamis (2/9/2021) terdapat 15 tenda kemah berderet di sisi kanan dan kiri sepanjang jalan RT 2 RW 3 Kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Posisi jalan ini tepat di samping kantor UNHCR Indonesia.
Tenda tersebut dimiliki oleh para pencari suaka Afghanistan. Sekitar 20 orang tinggal di sana, ada remaja, orang dewasa, lansia, dan anak-anak kecil. Salah seorang WN Afghanistan menyatakan bahwa mereka mendirikan tenda tersebut sebagai bentuk 'silent' protes terhadap UNHCR soal kejelasan nasib mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi itu, WN Afghanistan tampak berkegiatan normal. Terlihat beberapa orang duduk berjemur, sarapan, ataupun bersantai sambil mengisap rokok. Setiap hari mereka mandi di toilet masjid terdekat.
Sebagian lainnya terlihat beraktivitas di dalam tenda. Di antara tenda itu terbentang spanduk putih bertulisan '#HelpRefugeesinindonesia'.
Sebelumnya, pihak UNHCR merespons soal kondisi pencari suaka WN Afghanistan yang bertahan di tenda.
"Pengungsi harus juga menyadari akan kenyataan bahwa mereka kemungkinan akan berada di negara suaka manapun dalam waktu lama, dan resettlement hanya bisa diakses sejumlah kecil mereka yang paling rentan," kata Communications Associate UNHCR Indonesia, Dwi Prafitria, kepada wartawan, Rabu (1/9/2021) lalu.
![]() |
Para pencari suaka itu menuntut kejelasan nasibnya soal keberangkatan mereka ke 'negara ketiga' atau negara penerima pencari suaka yang meratifikasi Konvensi PBB mengenai Status Pengungsi Tahun 1951 dan Protokol mengenai Status Pengungsi 31 Januari 1967.
Indonesia bukan termasuk negara yang meratifikasi konvensi dan protokol itu dan hanya menampung sementara para pencari suaka. Namun, 'sementara' tidaklah singkat. Mereka bisa begitu lama menunggu untuk diberangkatkan ke negara tujuan.
Dalam rentang waktu tersebut, para pencari suaka dapat mengisi waktu untuk berkegiatan. Pemerintah Indonesia juga memberi kesempatan para pencari suaka ini untuk beraktivitas.
![]() |
"Pemerintah memberikan kesempatan bagi pengungsi untuk mengikuti kegiatan positif sambil menunggu solusi jangka panjang," kata Dwi Prafitria.
"UNHCR juga berupaya mengadvokasi agar pengungsi bisa diberikan kesempatan melakukan kegiatan pemberdayaan agar bisa hidup dengan bermartabat sekaligus dapat memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Simak video 'Pencari Suaka Afghanistan Dirikan Tenda di Sekitar UNHCR Jakpus':