Pemprov DKI Jakarta berencana membuka sekolah tatap muka terbatas 30 Agustus mendatang seiring turunnya PPKM turun ke level 3. Anggota DPRD DKI Jakarta memberikan catatan kepada Pemprov DKI Jakarta soal rencana sekolah tatap muka pekan depan.
"Sepanjang yang saya ketahui dari hasil evaluasi, diskusi dengan warga, para tenaga pengajar dan pihak lainnya, memang untuk proses belajar anak-anak yang selama ini sudah cukup lama dilaksanakan melalui cara online sudah cukup membuat siswa maupun pengajar serta ortu murid 'mati gaya' bahkan stres yang memuncak tidak dapat dihindari, dan pastinya bisa berdampak tidak bagus juga secara psikologis, karena belajar virtual dan tatap muka sangatlah berbeda suasana serta dampaknya," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini menekankan persiapan matang sekolah tatap muka. Rani mengatakan sarana di sekolah harus didukung agar protokol kesehatan dapat berjalan dengan baik.
"Tetapi perlu juga diperhatikan dengan penuh pertimbangan yang sangat matang persiapan untuk memulai sekolah tatap muka terutama sarana dan prasarana yang sangat memadai di sekolah sesuai anjuran prokes ketat," ujarnya.
Selain itu, Rani juga memberikan catatan bahwa pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta harus didukung dengan siswa dan tenaga pengajar yang sudah divaksin Corona. Hal ini agar para peserta didik dapat dengan aman bersekolah.
"Dan pastikan vaksinasi bagi para siswa dan tenaga pengajar serta seluruh jajaran petugas di sekolah sudah juga dilaksanakan, semoga pada saat sekolah tatap muka mulai berlangsung, para siswa didik bisa merasa happy dan aman tentunya. Mari kita pelan-pelan mengembalikan suasana kehangatan belajar di sekolah dengan aman dan nyaman," ucapnya.
Senada dengan Rani, Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda menilai fasilitas sekolah harus didukung dengan protokol kesehatan. Perlu persiapan matang agar sekolah tatap muka dapat berjalan sesuai dengan harapan.
"Asesmen sekolah yang akan tatap muka bener-bener siap melaksanakan prokes. Diatur alur keluar masuk siswa dan guru sebaik mungkin agar tetap menjaga jarak untuk setiap aktivitas. Fasilitas pendukung prokes harus disiapkan seperti tempat cuci tangan, pengaturan jarak tempat duduk, dan lain-lain," sebut Oman.
Oman juga menekankan para peserta didik hingga pengajar sudah divaksin saat sekolah tatap muka. Peserta didik yang datang ke sekolah untuk belajar pun harus seizin orang tua.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
(rfs/mae)