Massa demonstran pencari suaka asal Afghanistan di depan kantor UNHCR, Menteng, Jakpus, masih bertahan. Massa meluber hingga ke jalan, sehingga polisi menutup lalu lintas di lokasi.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (24/8/2021) pukul 11.30 WIB, Jl Kebon Sirih ditutup. Kendaraan tidak bisa melintasi Jl Kebon Sirih dari arah MH Thamrin menuju Tugu Tani.
Massa tampak meluber ke ruas jalan. Saat ini demo berlangsung kondusif, massa melakukan berorasi.
Polisi pun memasang barier atau pembatas oranye di ujung jalan. Saat ini, kendaraan yang akan mengarah ke Tugu Tani dialihkan melewati Jalan MH Thamrin.
Selain itu, tampak sejumlah kendaraan bersiaga di lokasi. Di antaranya dua unit water cannon, satu unit ambulans, dan sejumlah armada bus.
Polisi pun meminta demonstran perempuan dan anak segera menjauhi kerumunan dan memisahkan diri.
"Kami imbau kepada perempuan dan anak agar silakan memisahkan diri," ucap seorang polisi melalui pengeras suara.
Tuntutan Demo
Dalam keterangan tertulis, Hakmat, salah seorang pengungsi dari Afghanistan, mengaku sudah tinggal di Jakarta sejak 2013. Dia mengatakan beberapa keluarga dan kerabatnya sudah kembali ke Afghanistan.
"Selama beberapa minggu terakhir saya benar-benar khawatir tentang keselamatan dan kesejahteraan keluarga saya. Mereka berada dalam bahaya langsung," kata Hakmat.
Hakmat mengaku khawatir terhadap keluarganya, terlebih Taliban saat ini sudah menduduki pemerintahan. Hakmat menuturkan aksi demo yang digelar ini untuk mendesak UNHCR dan negara-negara lain terkait kejelasan nasib mereka.
Hakmat menyebut dirinya dan para pendemo lainnya sadar Indonesia saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19 dan tidak mengizinkan adanya kerumunan dan aksi demonstrasi. Namun, lanjut dia, pilihan ini terpaksa diambil demi kejelasan nasib mereka.
"Kami tidak berdaya dan tidak memiliki solusi lain selain mengangkat suara kami dan memberi tahu dunia tentang masalah dan kekhawatiran yang kita miliki untuk keluarga, orang, dan negara kami," ujarnya.
"Kami mengadakan protes ini untuk menekan UNHCR, pemerintah Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk mengerjakan proses permukiman kembali yang sudah terlalu lama. Ribuan pengungsi telah menunggu di sini di Indonesia selama 8-10 tahun untuk dimukimkan kembali," lanjut dia.
Sebelumnya, demo sempat ricuh. Kericuhan terjadi lantaran massa menolak membubarkan diri. Massa dan petugas terlibat aksi dorong-dorongan. Seorang pria Afghanistan dibawa ke dalam mobil tahanan. Belum ada penjelasan resmi dari polisi terkait berapa jumlah WN Afghanistan yang diamankan di lokasi.
(mei/hri)