Round-Up

Pesan Jokowi soal Sulitnya Corona Diprediksi

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Sabtu, 21 Agu 2021 06:25 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Pesan penting disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Madiun, Jawa Timur. Jokowi meminta semua pihak terus waspada sebab COVID-19 sulit diprediksi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Jawa Timur di Madiun, Kamis (19/8). Video pengarahan Jokowi itu baru diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8/2021).

"Saya ingin mengingatkan terlebih dahulu bahwa yang namanya COVID-19, yang namanya virus Corona, ini betul-betul sangat sulit diduga dengan kalkulasi-kalkulasi apa pun," kata Jokowi.

Jokowi juga sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait penurunan kasus COVID-19. Namun dia mewanti-wanti seluruh kepala daerah agar tidak lengah.

"Tapi saya minta, tetap minta semuanya hati-hati, waspada, mengenai yang namanya COVID ini. Jangan sampai ada varian baru datang bermutasi dan kita tidak waspada. Tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak. Saya harapkan terutama yang di jajaran kabupaten/kota, bupati dan wali kota, betul-betul semuanya mewaspadai ini," ujar Jokowi.

Jokowi Cerita Upaya Cegah Kasus COVID-19 Melonjak Jadi 160 Ribu

Jokowi juga memaparkan data perkembangan COVID-19 di Indonesia. Jokowi menyebut, jika tak dihentikan dengan penanganan yang tepat, kasus COVID-19 di Indonesia bisa mencapai 160 ribu pada September mendatang.

Jokowi awalnya berbicara mengenai penurunan jumlah kasus COVID-19 yang berdampak terhadap perbaikan ekonomi.

"Coba kita lihat perkembangan kasus harian di negara kita. Kita pernah mencapai tinggi itu di Februari awal, kemudian menuju ke Mei turun, turun, turun, dan itu kalau turun itu pasti diikuti perbaikan ekonomi. Ekonomi naik, naik, naik, di kuartal kedua sampai tadi disampaikan Bu Gubernur Jawa Timur 7,05, nasional 7,07 karena apa? Kasusnya turun," ujar Jokowi.

Namun, sambung Jokowi, kasus COVID-19 tiba-tiba melonjak drastis setelah Mei 2021. Jokowi mengatakan kenaikan kasus di beberapa daerah ini di luar perkiraan.

"Sampai di Mei 18, itu 3.500 per hari. Tetapi begitu muncul di Kudus, begitu muncul di Bangkalan, saat itu di luar dugaan kita. Karena dari deteksi yang kita lihat itu di Jakarta, Indramayu, dan di Medan, munculnya di tempat lain. Karena memang barang ini nggak kelihatan, langsung melompat ke 56 ribu," ujar Jokowi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.



Simak Video "Jokowi Minta Jatim Tetap Waspada Walau Kasus Covid-19 Menurun"


(knv/aik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork