Sudah ada dua orang ditangkap polisi terkait informasi adanya premanisme di Jl Ceger Raya. Merespons keresahan warga soal preman Ceger, Kapolsek Pondok Aren Kompol Riza Sativa mengecek ke lokasi.
Kompol Riza Sativa dan lima orang personel Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren mengendarai mobil patroli, tiba di salah satu lokasi premanisme, sekitar Haromony Swalayan, Jl Ceger Raya, Jurang Manggu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (18/8/2021) siang.
Setibanya di lokasi, polisi berkeliling ke lapak-lapak pedagang. Mereka juga menanyai para pedagang soal pemalakan preman di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bu, di sini ada pemalakan?" tanya Riza ke salah seorang pedagang beras.
![]() |
Si pedagang beras menjawab bahwa pemalakan biasa terjadi malam hari. Dia sendiri tidak mengalami pemalakan saat siang hari sampai selesai waktu kerjanya, yakni sampai pukul 17.00 WIB.
Riza juga menggali informasi dari sekuriti di salah satu supermarket Jl Ceger Raya, Superindo. "Sekarang ini memang kondusif, tidak ada kejadian atau pemalakan," kata sekuriti bernama Abdul Ghani tersebut.
![]() |
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, detikcom pada 4 Agustus menemukan sejumlah pedagang dimintai jatah oleh preman. Nominalnya bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. Para pedagang di sini diberi kuitansi sebagai tanda bahwa mereka sudah menyetor jatah ke preman itu. Mereka menunjukkan kuitansi-kuitansi itu.
Sampai saat ini, sudah dua kali orang ditangkap terkait premanisme di kawasan ini. Pertama, Polsek Pondok Aren telah menangkap satu preman Ceger pada 19 Juni lalu. Yang terbaru, Polsek Pondok Aren menangkap tersangka pemalakan pada 10 Agustus kemarin.
![]() |
Riza mengimbau warga setempat untuk berani melaporkan masalah pemalakan oleh preman ke polisi.
"Sekecil apapun bila ada riak-riak masalah, bisa dilaporkan ke polisi. Tolong sampaikan kalau ada informasi. Saya berserta jajaran berupaya semaksimal mungkin. Selalu kita imbau, masyarakat tidak perlu takut. Kemarin kita tanya tapi mereka tidak mau kasih statement, tapi kita tetap jemput bola dan selesaikan masalahnya," tutur Kompol Riza Sativa.
(dnu/dnu)