Proyek 'Louis Vuitton' DPRD Tangerang 2 Kali Lipat Anggaran Tahun Lalu

Proyek 'Louis Vuitton' DPRD Tangerang 2 Kali Lipat Anggaran Tahun Lalu

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 13 Agu 2021 09:03 WIB
ilustrasi menabung
Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani
Jakarta -

Pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang berbahan mewah merek Louis Vuitton hingga Thomas Crown ternyata bernilai Rp 675 juta. Pengadaan tersebut ternyata 2 kali lipat dari anggaran pengadaan tahun lalu.

Seperti dilihat dari situs lpse.tangerangkota.go.id, anggaran pengadaan baju dewan bermerek pada 2021 ternyata mencapai Rp 675 juta. Nominal tersebut dimaksud untuk pengadaan baju dinas 50 anggota DPRD Kota Tangerang.

Masih berdasarkan situs LPSE, ternyata nilai pengadaan pada tahun ini 2 kali lipat lebih banyak dibanding pada 2020. Terbukti pada tahun lalu, pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang hanya bernilai Rp 312,5 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penjelasan dari pihak Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP), baju-baju tersebut ternyata berbahan mewah dari merek-merek ternama. Adapun bahan-bahan pakaian yang akan digunakan, yakni Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian, Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi, Theodore untuk pakaian sipil harian, dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap.

Setelah ditelusuri lebih jauh, pemenang lelang tahun ini, CV Adhi Prima Sentosa menyatakan biaya Rp 675 juta ternyata di luar dari biaya jahit. Adapun biaya ongkos jahit baju tersebut, seperti tercantum dalam situs LPSE, memakan anggaran Rp 600 juta.

ADVERTISEMENT

Pemenang lelang CV Adhi Prima Sentosa, Yanto Irianto, pun mengaku tidak tahu-menahu terkait biaya ongkos jahit tersebut. Dia menyebut nilai Rp 675 juta hanya terkait pengadaan bahan baju anggota Dewan.

"Iya Rp 675 juta, itu pengadaan bahannya aja baju dinas, ongkos jahitnya beda, kami sebagai konveksi hafal barang dan tahu barang barang, iya itu barang aja, kami ajukan ke Sekwan melalui LPSE dan ULP dan kami dimenangkan itu," kata Yanto saat dihubungi, Kamis (12/8/2021).

Yanto menegaskan biaya Rp 675 juta tidak termasuk ongkos jahit. Karena itu, dia mengaku bingung dengan biaya Rp 600 juta yang dianggarkan dalam LPSE untuk ongkos jahit baju dewan.

"Tidak ada (ongkos jahit Rp 600 juta), Mas, itu bahannya aja, kalau penjahit seleranya masing-masing, kalau jahit ke saya tidak mungkin karena tidak cocok, selera penjahit masing-masing, itu bahannya aja," ucapnya.

Lihat juga video 'Viral Anggota DPRD Bungo Mau Mogok Kerja Gegara Duit Perdinas Tak Cair':

[Gambas:Video 20detik]



Selain itu, Yanto mengatakan biasanya dalam pengadaan baju dinas tidak ada tender untuk ongkos jahit. Dia beralasan selera setiap orang dalam hal menjahit berbeda-beda.

"Iya iya gitu, tapi kalau penjahit selera sendiri-sendiri nggak bisa ditenderin," ujarnya.

DPRD Tangerang Batalkan Baju Dinas 'Louis Vuitton'

Belakangan setelah heboh dibahas masyarakat, pengadaan baju dinas itu akhirnya dibatalkan oleh DPRD Kota Tangerang. Keputusan itu diambil juga setelah mendapatkan aspirasi dan masukan dari masyarakat.

"Iya jadi tadi kita sudah berdiskusi, bermusyawarah bersama dengan teman-teman pimpinan, pimpinan komisi, dan pimpinan fraksi, serta sekretariat DPRD, menimbang segala masukan dan aspirasi dari masyarakat, akhirnya kita putuskan pengadaan baju dinas untuk anggaran tahun 2021 ini kita batalkan," kata Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).

Gatot mengaku pihaknya juga mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat hingga tokoh agama berkaitan dengan pengadaan baju dinas mewah tersebut. Dia pun menegaskan DPRD Kota Tangerang mendengarkan masukan semua pihak.

"Iya kita mendengarkan masukan lah, berbagai macam masukan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dari awal kan tadi saya sempat sampaikan kita ya masih punya kuping, punya hati, punya telinga lah, jangankan baju dinas, yang pengadaan mobil aja kita batalkan, mobil ketua DPRD, mobil wakil ketua DPRD, termasuk gedung DPRD," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads