Legislator Gerindra Dorong Petugas Imigrasi Diperiksa soal Diplomat Nigeria

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 13 Agu 2021 08:56 WIB
Yan Mandenas (Gibran/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra, Yan Permenas Mandenas, mendorong agar dilakukan penyelidikan kasus petugas imigrasi RI dan diplomat Nigeria yang berteriak 'I can't breathe'. Yan menilai penyelidikan dilakukan agar kedua negara menemukan titik terang dalam permasalahan itu.

"Harus dilakukan penyelidikan agar kejadian serupa tidak terulang dan merusak citra Indonesia dalam penanganan WNA," kata Yan kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).

Perlunya dilakukan penyelidikan lebih lanjut, kaya Yan, juga akan memberikan kepastian hukum kepada pemerintah Nigeria sehingga kejadian itu bisa diketahui lebih jelas.

"Juga memberikan kepastian hukum terhadap pemerintah Nigeria yang memantau langsung kejadian tersebut sehingga kita dianggap konsisten dalam penanganan berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan petugas Imigrasi kita sebagai bagian dan konsistensi kita menjaga hubungan diplomasi Indonesia-Nigeria," kata dia.

Wakil Ketua Pansus Otsus Papua Fraksi Gerindra itu mengatakan bahwa petugas Imigrasi yang memegang tangan dan kepala diplomat Nigeria itu juga harus diperiksa sehingga bisa diketahui apakah petugas Imigrasi itu melanggar hukum atau tidak.

"Langkah pertama adalah Menlu meminta atau merekomendasikan kepada Menteri Hukum dan HAM secara tegas untuk memproses 3 oknum imigrasi. Langkah kedua Menlu menjamin kepada pemerintah Nigeria akan melakukan langkah-langkah hukum terhadap 3 pegawai imigrasi, sehingga pemerintah Nigeria dan para diplomat dari Nigeria bisa meyakinkan kepada pemerintah Nigeria bahwa proses hukum di Indonesia tegas dan transparan," kata dia.

Selain itu, Yan mendorong agar hubungan RI dan Nigeria segera dipulihkan. Serta pemulihan nama baik Indonesia untuk Nigeria.

"Sehingga langkah ketiga yang dilakukan adalah pemulihan nama baik dan pemulihan diplomatik antara Nigeria dan RI ke depan," katanya.




(lir/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork