Ragam Komentar Warga soal Ganjil-Genap Jakarta Saat PPKM

Ragam Komentar Warga soal Ganjil-Genap Jakarta Saat PPKM

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 09:55 WIB
Pemprov DKI Jakarta kembali memberlakukan kebijakan PSBB Transisi. Meski begitu, kebijakan ganjil genap diketahui belum akan diterapkan di jalanan Ibu Kota.
Ilustrasi ganjil-genap (Foto: DEDY ISTANTO)
Jakarta -

Kebijakan ganjil-genap (gage) kembali diterapkan di masa perpanjangan PPKM di Jakarta. Beragam suara warga bermunculan menyikapi kebijakan tersebut.

Robin (35), salah satu warga Bekasi dan karyawan di sebuah perusahaan di Jakarta Pusat, mengaku takut akan ada penumpukan di stasiun kereta saat gage kembali diterapkan. Menurutnya, efek gage ini akan menambah warga kembali naik transportasi umum.

"Iya takut. Karena kan KRL dulu sempat penuh. Karena lagi COVID gini, jadi sepi. Nanti misal dilempar orang-orang yang kena gage ke stasiun, kan bisa penuh juga di stasiun," kata Robin saat ditemui di Stasiun Bekasi, Kamis (12/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robin sehari-hari memang beraktivitas menggunakan commuter line. Dia berpendapat kebijakan gage seharusnya ditunda untuk diterapkan kembali saat ini.

"Ya untuk penerapan gage nanti-nanti dululah karena masih banyak masyarakat yang butuh ke Jakarta gitu kan kalau nggak punya surat dari kantor," ujar Robin.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya itu, dia pun berharap kebijakan STRP sebagai syarat bisa naik KRL juga diperlonggar. Menurutnya, masih banyak warga sektor informal yang kesulitan beraktivitas dengan kebijakan tersebut.

"Ya untuk kebijakan-kebijakan yang nggak begitu penting, kayak gage atau peraturan buka-tutup, itu nanti-nanti saja, karena banyak warga yang kerja di Jakarta," ujar Robin.

"Sebenarnya SK yang buat ke stasiun juga harus diperlonggarlah karena banyak orang yang kerjanya nggak formal kayak, kuli bangunan atau lain-lain yang tetap butuh ke Jakarta," tambahnya.

Beda cerita dengan Robin, pendapat lain datang dari warga Bekasi lainnya bernama Zulni (36). Pria yang bekerja di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat, ini mengaku hari ini menggunakan commuter line untuk menghindari gage.

"Takutnya sih gitu ya karena kita nggak tahu penyekatan di mana, makanya cari amannya saja naik kereta," ujar Zulni.

Zulni mengaku tidak mempermasalahkan penerapan gage akan berdampak pada peningkatan jumlah penumpang di stasiun. Menurutnya, sistem pengawasan di stasiun telah dinilai baik.

"Kalau ngomongin penumpukan kan sebenarnya sudah diatur sama pihak KRL. Jadi kita nggak khawatir bertumpuk-tumpuk, pasti dijelaskan sama mereka suruh jaga jarak, nggak boleh berkerumun. Jadi kita nyaman-nyaman aja karena pihak KRL sudah mengatur," katanya.

Dihubungi terpisah, VP Corporate Secretary KCI Commuter Anne Purba mengaku pihaknya telah menyiapkan antisipasi adanya penambahan penumpang commuter line selama penerapan kembali gage. Salah satu caranya dengan melakukan penyekatan mobilitas penumpang di stasiun.

"Kami tetap dengan aturan 52 per kereta (52 orang tiap gerbong). Jika terjadi kenaikan volume, kami akan lakukan penyekatan dan antrean," ujar Anne.

Terkait indikasi adanya penambahan penumpang di Stasiun Bekasi hari ini, Anne belum berkomentar. Dia mengaku pihaknya masih melakukan pengecekan di beberapa titik stasiun saat ini.

"Kami lagi cek ya. Rilis pagi ini nanti di-send jam 10.00 WIB," pungkas Anne.

Simak video 'Ganjil-Genap Jakarta Berlaku Lagi Hari Ini':

[Gambas:Video 20detik]



(ygs/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads