Tim forensik dan personel Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Kutai Kartanegara mengatakan tak ada tanda kekerasan pada mayat wanita dalam karung yang ditemukan oleh warga kemarin. Maka penyebab kematian korban belum dapat diungkap.
"Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan, baik itu benda tajam atau tumpul pada tubuh korban. Dan tidak ditemukan janin di rahim korban," kata Panit Inafis Polres Kutai Kartanegara Aiptu Dian Heri Wahyudi kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).
Dian menerangkan, kondisi jenazah sudah setengah rusak, terutama di bagian tubuh dada ke atas. Sebelumnya, korban diduga berusia 25 tahun, tapi hasil forensik menunjukkan usia korban 50-60 tahun.
"Separuh badannya masih utuh, sementara separuh lainnya sudah rusak seperti bagian kepala, dada sudah sangat rusak," ujar Dian.
Selain mengenakan daster dan memakai gelang kayu kokah, ciri mayat wanita dalam karung ini berambut ikal sepanjang 21 cm, bentuk tubuh sedang, tinggi badan 157-160 cm.
"Ditemukan rambut korban ikal panjang 21 cm dan bagian ujung rambut berwarna putih, sementara bentuk tubuh sedang," jelas Dian.
Sebelumnya, mayat wanita dalam karung ditemukan warga di jurang Dusun Putak, Desa Loa Duri, Loa Janan, Kukar, Kalimantan Timur (Kaltim). Polisi tak menemukan kartu identitas korban.
Kasat Reskrim Polres Kutai Kartanegara AKP Herman Sopian, Selasa (10/8), mengatakan mayat wanita dalam karung itu ditemukan pagi hari. Awalnya korban diduga berusia 25 tahun.
Polisi kemudian mengevakuasi mayat wanita dalam karung ke RSU AW Syarani untuk di-visum et repertum. Herman menerangkan ciri-ciri korban berbaju daster dan memakai gelang kayu kokah.
(aud/aud)