Aparat kepolisian kembali menemukan kasus nomor induk kependudukan (NIK) seorang warga yang dipakai orang lain untuk vaksinasi. Kali ini warga Tangerang Selatan yang NIK-nya dipakai orang lain untuk vaksinasi di Jakarta.
"NIK (dipakai orang lain untuk vaksinasi, red) itu kita memang ada beberapa, termasuk ada warga kita yang mau vaksin ternyata NIK-nya dipakai juga di Jakarta gitu," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Senin (9/8/2021).
Iman tidak menjelaskan soal sosok warga Tangsel yang NIK-nya itu digunakan orang lain untuk vaksinasi. Iman menyebut pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.
"Nah ini sedang kita lakukan pendalaman permasalahannya ada di mana ya kan," ucap Iman.
Belum Temukan Unsur Kesengajaan
Di sisi lain, Polres Tangsel juga tengah menyelidiki adanya NIK warga Jakarta yang digunakan orang lain untuk vaksinasi di Tangsel. Iman menyebut sejauh ini belum ada unsur kesengajaan terkait kasus tersebut.
"Kalau kami sih belum mendapatkan fakta yang menunjukkan ada kesengajaan menggunakan NIK orang lain atau misalkan memalsukan NIK, belum sampai sana," tutur Iman.
Warga DKI Gagal Vaksin Gegara NIK Dipakai Orang Lain
Yuni Trianita (43), warga DKI Jakarta, gagal menerima suntikan vaksin COVID-19. Hal itu disebabkan nomor induk kependudukan (NIK)-nya sudah teregistrasi menerima vaksin COVID-19 tahap 1 di klinik dr Ranny di Tangerang Selatan (Tangsel).
"Awalnya suami saya yang ngecek kejelasan, data biasanya di (aplikasi) Jaki dia ngecek.Ternyata nama saya sudah ada, tercatat udah vaksin. Terus dia tanya lagi sama saya, dia kan ngecek di kantor. 'Orang belum', saya pikir gitu juga. 'Coba cek di (aplikasi) PeduliLindungi', saya cek juga di rumah, di PeduliLindungi, sama (hasilnya)," kata Yuni saat dihubungi detikcom, Kamis (5/8/2021).
"Di situ juga tertulis nama saya, NIK saya, tanggal lahir. Malah sertifikatnya sudah ada dosis pertama di klinik di Tangsel. Klinik dr Ranny di situ ada datanya sih," lanjut Yuni.
Bahkan jadwal vaksinasi COVID-19 dosis kedua atas NIK-nya sudah terdaftar untuk 19 Agustus mendatang di klinik yang sama.
"Tanggal 22 Juli itu dosis pertama di klinik itu, dosis kedua tanggal 19 Agustus di situ terteranya," ucap dia.
Yuni mengaku sampai saat ini dirinya belum pernah divaksinasi COVID-19. Dia merasa bingung akan adanya penerima vaksin yang menggunakan NIK-nya.
(mea/mea)