Polrestabes Medan menangkap lima orang pedagang yang diduga menggandakan formulir vaksinasi Corona. Aksi lima orang itu diduga menjadi pemicu warga berdesakan saat vaksinasi Corona massal di GOR Pemprov Sumut.
"Nggak ada calo. Jadi, masyarakat yang kita amankan mereka yang awalnya berniat untuk membantu masyarakat memperbanyak formulir, kemudian karena ada yang memberikan imbalan, akhirnya mereka memperbanyak lagi," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko, kepada wartawan, Jumat (6/8/2021).
Riko mengatakan setelah mendapat imbalan, para pedagang itu memperbanyak lagi formulir. Imbalan yang diterima bervariasi mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
"Karena memperbanyak lagi, mereka mendapat imbalan dari masyarakat tidak semuanya Rp 5.000, ternyata ada yang Rp 2.000," ucap Riko.
Riko menyebut kelima orang itu diberi pembinaan. Mereka tidak diproses hukum karena kelimanya tidak menjadi calo, melainkan hanya membantu menggandakan formulir sesuai permintaan warga.
"Sudah kita amankan ada lima orang. Kita melakukan pembinaan, tidak kita proses karena masyarakat itu, pedagang yang berjualan di seputaran gedung. Kita melakukan pembinaan saja. Warga setempat yang hari-hari berjualan di seputaran di gedung Pemprovsu," ucap Riko.
Dia mengatakan warga berdesakan tersebut bakal menjadi bahan evaluasi pihaknya jika melakukan vaksinasi massal lagi. Menurutnya, sistem pendaftaran akan diperbaiki.
"Kita tidak kurang-kurang sosialisasi, yang kita utamakan adalah masyarakat yang sudah daftar sehari sebelumnya dan itu yang biasa kita lakukan. Kemudian, kita mengimbau juga ke masyarakat formulir itu gratis dibagikan. Kita tidak pernah menjual," ucap Riko.
"Kita akan evaluasi kegiatan kemarin," sambungnya.
Riko mengatakan pihaknya telah menggunakan aplikasi pendaftaran. Meski demikian, pihaknya tetap menerima pendaftaran manual bagi warga di lokasi.
"Dari awal sudah menggunakan aplikasi, pendaftaran manual juga kita terima. Pendaftaran melalui formulir kita terima semuanya. Kita tidak menolak dengan catatan yang sudah terdaftar itu yang kita vaksin," ujar Riko.
Sebelumnya, vaksinasi Corona yang dilaksanakan di GOR Pemprov Sumut dipenuhi warga. Warga berkerumun hingga sempat berdesak-desakan untuk masuk ke lokasi.
Dilihat detikcom, Selasa (3/8), warga tampak berkumpul di luar gedung. Mereka berdiri di depan pintu masuk gedung dengan berkerumun.
Mereka minta masuk ke gedung itu. Setelah pintu dibuka, warga pun bergerak masuk ramai-ramai. Petugas yang berada di lokasi meminta warga menjaga jarak.
Warga yang menunggu divaksinasi Corona diminta duduk. Sementara itu, warga yang belum mendapatkan vaksinasi diarahkan kembali ke rumah masing-masing.
Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko menyebut vaksinasi tersebut merupakan vaksinasi massal yang digelar pihaknya untuk 4.000 orang.
"Kegiatan hari ini, itu vaksin massal untuk yang 3.000 orang itu untuk yang vaksin pertama. Kemudian ada seribu orang sisa kemarin yang Gebyar Bhayangkara 15 ribu orang itu. Jadi totalnya 4.000. Sekitar 3.000 yang vaksin pertama. Yang seribu itu sisa yang belum datang saat gebyar kemarin itu untuk vaksin kedua," kata Riko di lokasi vaksinasi Corona tersebut.
"Warga masyarakat tadi protes karena mereka ini mendapatkan formulir, beli, dijual. Iya dijual di luar, dia merasa sudah membayar Rp 5.000 per lembar. Sementara tadi di Kabag sudah fotokopi sekitar 4.000 lebih untuk dibagikan," sambungnya.
Lihat juga video 'Detik-detik Pria di Tobasa Diikat-Dipukuli Gegara Positif Covid-19':
(haf/haf)