Angka kematian pasien Corona (COVID-19) di rumah sakit meningkat. Keterlambatan penanganan medis menjadi salah faktor penyebab pasien wafat lebih cepat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dia mengungkapkan adanya peningkatan kematian pasien COVID-19 di rumah sakit. Banyak pasien yang meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Yang wafat di rumah sakit itu mendadak jadi lebih cepat. Biasanya rata-rata sebelumnya 8 hari, sekarang rata-rata 3 hari atau 4 hari sudah wafat," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin lewat keterangan pers via kanal YouTube, Senin (2/7/2021).
Selain jumlah kematian meningkat, kecepatan kematian pasien meninggal dunia setelah sampai di rumah sakit juga meningkat. Sebabnya adalah keterlambatan penanganan medis untuk pasien.
"Kematian yang terjadi peningkatan sekarang, penyebab utamanya karena terlambat tertangani di rumah sakit. Kita sudah melakukan analisa," kata Budi.
Dulu, pasien kematian pasien di rumah sakit kebanyakan terjadi di ICU. Kini, banyak pasien yang wafat saat di IGD. Dulu, pasien COVID-19 yang wafat di IGD hanya sekitar 1-2%. Kini, pasien COVID-19 yang wafat di IGD menjadi 20%.
"Kita heran kok kenapa orang di IGD jadi banyak yang wafat? Atau masuk IGD pun sudah wafat, death on arrival, itu lebih tinggi lagi kalau kita masukan data sudah masuk rumah sakit sudah wafat," tuturnya.
Simak juga 'BOR RS Rujukan Corona di Jakarta Kini 56%-ICU 79%':
(rdp/jbr)