Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan rumah sakit (RS) darurat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng). Melihat progres pengerjaan yang sudah mencapai lebih dari 40 persen, Basuki optimistis RS darurat tersebut akan beroperasi sesuai target yakni awal Agustus mendatang.
"Ini ada 125 pekerja, mudah-mudahan on schedule tanggal 31 Juli selesai semua, alat kesehatan (alkes) masuk tanggal 2 (Agustus) bisa beroperasi," ujar Basuki kepada wartawan di Donohudan, Selasa (27/7 /2021) siang.
Basuki menambahkan, nantinya RS darurat yang disiapkan di gedung Madina Asrama Haji Donohudan berisi 344 bed dengan jumlah ruang HCU (High Care Unit) ada 8.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada high care-nya berarti nanti ada oksigennya, kita akan coba membuat pondasi untuk isotank (dengan kapasitas) 20 ton," ungkapnya.
Disinggung mengenai pasien yang akan ditangani di RS Darurat Donohudan, Basuki menyampaikan mereka adalah para pasien COVID-19 yang bergejala ringan sampai sedang.
"Ini untuk Solo Raya, Semarang juga sudah ada sendiri di gedung Diklat Pemda. Nanti pasien yang bergejala ringan sampai sedang, makanya ada HCU," ucapnya.
Meski ada RS darurat, nantinya Donohudan masih tetap akan difungsikan sebagai tempat isolasi terpusat yakni di gedung Mekah. Dengan begitu, pasien yang ditangani di Donohudan adalah mereka yang perlu perawatan dan untuk proses penyembuhan di tempat isolasi.