Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti menembak mati dua teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), bernama Rukli dan Ahmad Panjang. Polri mengungkapkan kronologi penembakan terhadap dua teroris MIT yang membuat nyawa keduanya melayang.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebut Rukli dan Ahmad Panjang ditembak pada Minggu (11/7) dini hari pukul 03.00 Wita. Koopsgabssus Tricakti terlibat kontak tembak dengan sejumlah anggota teroris MIT Poso di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
"Kontak tembak antara tim Kopsus 3 dengan DPO kelompok MIT yang mengakibatkan 2 orang DPO teroris Poso meninggal dunia atas nama R dan AP," kata Ramadhan dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (12/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramadhan mengungkapkan penembakan itu bermula dari aduan masyarakat yang kehilangan makanan. Ramadhan mengatakan tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak berupa bekas makanan para DPO teroris MIT.
"Peristiwa tersebut diawali dengan adanya informasi bahwa seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya berupa bahan makanan. Kemudian atas informasi tersebut, tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO teroris Poso," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Ramadhan, tim berhasil menemukan para DPO sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itulah kontak tembak terjadi sehingga mengakibatkan Rukli dan Ahmad Panjang tewas.
Hanya, Ramadhan menyebut DPO teroris MIT lainnya berhasil kabur dalam penyergapan itu. Adapun jenazah kedua DPO teroris MIT yang tewas itu segera dievakuasi menggunakan helikopter.
"Saat ini 2 DPO yang meninggal dunia akan dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter. Dan saat ini tim koopsus masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan," imbuh Ramadhan.
Medan Tempur yang Sulit
Dalam penyergapan sarang teroris itu, TNI melalui medan tempur yang sulit. Sebelum menembak dua teroris itu, TNI melakukan penyergapan di lokasi, bukan di Poso, melainkan di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen TNI Richard TH Tampubolon menjelaskan operasi itu dipimpin Lettu Inf David Manurung dari Kopassus. Mereka menyusup di kamp teroris, melewati medan curam, terjal, dan hutan lebat. Penyergapan dilakukan dengan unit kecil berkekuatan 5 orang.
Tim Tricakti berhasil melacak jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai pada titik aman untuk melakukan penyergapan.
"Tim Tricakti berhasil mendekati kamp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan, bahkan seluruh anggota tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 Wita tadi malam sampai dengan penyergapan pukul 03.00 Wita," ungkap Mayjen TNI Richard TH Tampubolon.
Lihat juga video 'Pemerintah Klaim KKB dan MIT Semakin Terdesak':