Viral Kerumunan Abai Prokes di Pantai Tanjung Bira Sulsel

Bulukumba -

Viral di media sosial pengunjung di Pantai Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi COVID-19. Pengunjung tidak ada yang menjaga jarak, bahkan beberapa dari mereka tidak menggunakan masker.

Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba membenarkan adanya kerumunan itu yang terjadi pada akhir pekan lalu. Dinas Pariwisata akan melakukan evaluasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kita sedang evaluasi," ujar Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba Ali Saleng kepada wartawan, Senin (5/6) 2021).

Ali tak menampik kerumunan pengunjung yang mengabaikan prokes. Dia mengatakan, 3000 orang lebih pengunjung masuk ke Bira pada akhir pekan kemarin.

"Kalau hari Sabtu itu padat sekitar 3000 lebih yang masuk," ujar Ali Saleng.

Terkait kepadatan yang terjadi, dia menyebut sejumlah faktor penyebab. Di antaranya ialah masyarakat percaya bahwa mandi di air laut dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan menguatkan imun tubuh.

"Saya juga tidak membantah bagaimana, karena berbagai macam tujuan orang datang ke Bira, salah satu katanya itu mereka mau meningkatkan imun," ucap Ali.

Lihat juga video 'Banyak Pelanggaran Prokes, Kerumunan di Wisata Dibubarkan Satgas Covid-19 Gowa':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dia juga mengatakan, kerumunan juga disebabkan oleh air laut yang sedang pasang sehingga bibir pantai menjadi sempit.

"Itu mungkin kelihatan padat ya karena kita menyebar mungkin juga kemarin karena bertepatan dengan pasang (sehingga) bibir pantai menjadi sempit sehingga keliatan seperti," katanya.

Selain karena dua faktor di atas, lanjut Ali, penyebab kerumunan juga dipicu tingkat kepatuhan warga yang menurun dalam menerapkan prokes.

"Sudah 2 minggu terakhir ini kita perhatikan tingkat kepatuhan itu turun," ungkapnya.

Selain itu, Ali juga mengatakan kerumunan juga dilaporkan terjadi di sejumlah spot wisata lainnya di Pantai Tanjung Bira. Oleh sebab itu, dia menyebut pihaknya tengah mengevaluasi kerumunan yang terjadi.

"Justru kekhawatiran kita bukan hanya di Pantai, tapi ada di jembatan turun di Phinisi itu. Ini yang kami diskusikan kemungkinan akan kami tutup," katanya.

Halaman 1 2

Selanjutnya