Renovasi Total Jembatan Bambu Reyot Kebon Jeruk Sudah 40%

Jembatan bambu reyot di Kebon Jeruk mulai dibongkar, 18 Juni 2021. (Annisa Rizky Fadhila/detikcom)

Jakarta -

Perbaikan jembatan bambu reyot di Kebon Jeruk telah menunjukkan progres. Saat ini, Petugas Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah memasang bentangan jalan jembatan.

"Sekarang rencana mau pemasangan bentangan atas buat jalan di jembatan itu. Minggu lalu sudah pasang tiang," kata koordinator proyek bernama Endang saat ditemui detikcom di lokasi renovasi jembatan reyot, Jl Swadaya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jum'at (18/6/2021).

Diperkirakan, pemasangan bentangan jembatan akan selesai dalam waktu dua hari. Pasukan kuning, julukan petugas Dinas Bina Marga DKI Jakarta, bakal memasang dak pada tahapan selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Progres sekarang sudah 40%. Bentangan akan selesai dalam waktu dua hari, terhitung dari hari ini," ujarnya.

Endang yang merupakan mandor proyek ini menjelaskan, jarak antara pemasangan bentangan dan dak berkisar lima hari. Karenanya, pekerjaan diprediksi bakal cepat selesai.

Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh cuaca. Jika musim hujan, proyek bisa saja mundur karena adanya kendala cuaca.

Jembatan bambu reyot di Kebon Jeruk mulai dibongkar, 18 Juni 2021. (Annisa Rizky Fadhila/detikcom)

"Ya kendala sih. Kalau pengelasan itu kalau hujan gak bisa dilanjut. Jadi disetop dulu, karena bakal nyetrum kan. Nanti habis hujan reda, baru dilanjut lagi," jelasnya.

Selanjutnya, jembatan bakal ditutup sementara:

Jembatan bakal dipasang police line

Untuk menunjang keamanan sekaligus kenyamanan warga setempat, rencananya jembatan bakal dipasang police line. Tujuannya agar jembatan tidak dilintasi warga untuk sementara waktu selama pengerjaan belum rampung.

"Nanti kalau sudah pemasangan dak itu, jembatan bakal kita tutup. Dikasih tanda police line gitu," ujar Endang.

Namun saat ini, karena jembatan masih dalam proses pembuatan bentangan, pasukan kuning belum menutup akses jembatan. Sehingga, warga setempat masih bisa mengakses jembatan.

Meski begitu, pasukan kuning membatasi warga yang melintasi jembatan. Hal itu sejalan dengan keamanan dan kelancaran proyek.

"Kita batasi maksimal 3-4 orang. Kalau lebih, kan bisa ngeri juga," kata dia.

Halaman 1 2

Selanjutnya