Canda Hasto soal Siapa Capres PDIP: Yang Jelas Bukan Saya

Canda Hasto soal Siapa Capres PDIP: Yang Jelas Bukan Saya

Mochamad Zhacky - detikNews
Jumat, 11 Jun 2021 19:59 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan KPK. Ia menjalani pemeriksaan terkait kasus suap PAW anggota DPR yang menjerat Harun Masiku.
Hasto Kristiyanto (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) memastikan Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan capres dan cawapres yang akan mereka usung di Pilpres 2024 pada waktunya. Yang pasti, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bercanda, capres PDIP bukan dia.

Hasto menjelaskan bahwa Megawati adalah model pemimpin strategik yang memikirkan masa depan. Megawati saat ini sedang membaca keinginan masyarakat.

"Sehingga kehendak rakyat itulah yang akan dibaca oleh Bu Megawati yang punya hak prerogatif, dan ini pun di dalam memohon terang dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar memberikan suatu inspirasi terhadap pemimpin ke depan guna membawa kejayaan bangsa ini," kata Hasto kepada wartawan seusai pengukuhan gelar profesor dari Unhan untuk Megawati, Jumat (11/6/2021), seperti dalam keterangan tertulis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana cara Megawati membaca kehendak masyarakat? Apakah melalui survei? Hasto menjawabnya dengan bercanda.

"Ah, yang jelas bukan saya. Saya membantu Ibu Mega membangun partai," jawab Hasto sambil tertawa.

ADVERTISEMENT

Namun, bukan berarti Megawati dan PDIP mengabaikan survei. Hasto menyebut PDIP dan Megawati memahami survei adalah instrumen, tapi harus dipastikan tanpa rekayasa opini.

"Tadi kan Ibu Mega mengatakan, supremasi opini itu sering kali mengalahkan fakta. Dan menjadi seorang pemimpin memang dia harus punya kemampuan komunikasi politik yang baik," jelasnya

"Tetapi di luar itu, dia punya tanggung jawab, dia punya kekokohan dalam hal prinsip. Dia punya kemampuan teknokratik dan itu kan harus dipersiapkan, dilakukan dengan sebaik-baiknya," urai Hasto.

Hasto pun meminta publik menunggu. Dia memastikan Megawati akan mengumumkan jika saatnya tiba.

"Jadi kita tunggu momentum yang tepat dari PDI Perjuangan, dari Bu Mega untuk mengumumkan siapa calon presiden dan wakil presiden," tegas Hasto.

Hasto menuturkan, sesuai dengan orasi ilmiah Megawati soal kepemimpinan strategik, PDIP akan mencari sosok pemimpin yang mempunyai watak pembebasan serta berpihak kepada masyarakat kecil. Pemimpin strategik yang punya tanggung jawab bagi masa depan bangsa dan negara.

Megawati juga menyatakan kepemimpinan strategik itu bukan hanya bicara keberhasilan masa lalu. Tapi bagaimana korelasinya dengan masa kini dan tanggung jawab akan masa depan.

"Dan kalau kita lihat kepemimpinan strategik ibu Megawati Soekarnoputri, memang punya orientasi menyiapkan kader-kader pemimpin tidak hanya bagi 2024 yang akan datang, tetapi bagi kelangsungan bangsa dan negara ini dengan jati diri bangsa itu," papar Hasto.

Hasto lalu mencontohkan Pilpres 2014. Saat itu, banyak yang meragukan Megawati. Megawati, sebut dia, menjawabnya dengan sebuah keputusan, yakni mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden.

"Bapak Jokowi ini berproses dari bawah. Dari wali kota, gubernur, dan kemudian menjadi Presiden RI. Nah karakter kepemimpinan dari bawah inilah yang terus didorong, pemimpin yang memahami hati dan kehendak dari rakyat itu sebagai fungsi yang dijalankan oleh partai politik seperti PDI Perjuangan," pungkas Hasto.

Halaman 2 dari 2
(zak/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads