5 Poin tentang Gerhana Bulan Total Langka Malam Tadi

Round-up

5 Poin tentang Gerhana Bulan Total Langka Malam Tadi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 27 Mei 2021 07:34 WIB
Gerhana bulan total, super blood moon, 26 Mei 2021. (Andhika Prasetia/detikcom)
Gerhana bulan total, super blood moon, 26 Mei 2021. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Malam tadi pada 26 Mei 2021 terjadi fenomena Super Blood Moon atau yang dikenal dengan gerhana bulan total. Fenomena alam langka ini hanya seratusan tahun sekali, tapi durasinya singkat saja.

Diketahui pada 2021, akan ada dua kali gerhana bulan yang terjadi, salah satunya pada malam tadi. Gerhana bulan total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berbaris sempurna.

Fenomena ini terjadi saat bulan berada di posisi terdekat dengan bumi. Berikut beberapa fakta tentang gerhana bulan total yang perlu diketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Berwarna Merah

Fenomena Super Blood Moon atau gerhana bulan total akan menghiasi langit dengan penampakan berwarna merah. Warna merah terjadi ketika bulan beranjak ke bagian terluar bayangan bumi. Bulan akan ditutupi bagian paling gelap dari bayangan itu, yang tampak diselimuti cahaya berwarna jingga hingga merah darah.

ADVERTISEMENT

Tak hanya berwarna merah, saat Super Blood Moon atau gerhana bulan total terjadi, bulan akan berubah warna mulai keabu-abuan, oranye, kuning, dan berakhir berwarna merah.

2. Terjadi 195 Tahun Sekali

Super Blood Moon atau gerhana bulan total pada 26 Mei 2021 kali ini sangat langka. Gerhana bulan total terjadi 195 tahun sekali.

Sementara itu, kali ini gerhana juga bertepatan dengan Hari Raya Waisak. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), gerhana bulan total yang beriringan dengan Hari Raya Waisak terjadi beberapa kali saja dalam seabad terakhir, yakni pada 24 Mei 1990, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.

"Fenomena serupa akan kembali terjadi pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 Mei 2087, dan 29 Mei 2106," kata Lapan seperti dikutip melalui situsnya.

Simak video 'Cantiknya Penampakan Puncak Gerhana Bulan Total':

[Gambas:Video 20detik]



Simak halaman berikutnya

3. Gerhana Bulan Total Cuma 14 Menit

Gerhana bulan ini berlangsung secara singkat. Yaitu terjadi selama 14 menit 30 detik.

"Durasi fase total GBT (Gerhana Bulan Total) cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik," tulis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lewat akun Instagram resminya, diakses detikcom pada Rabu (26/5/2021).

Momen 14 menit 30 detik ini hanya terjadi 195 tahun sekali. Kemungkinan besar Anda hanya akan menyaksikannya sekali seumur hidup kecuali panjang umur.

4. Amankah Melihat dengan Mata Telanjang?

Banyak pertanyaan muncul apakah akan melihat fenomena Super Blood Moon atau gerhana bulan total dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat khusus. BMKG pun menyatakan hal ini aman dilakukan.

"Gerhana bulan total ini dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan dan aman disaksikan oleh masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kacamata khusus gerhana," demikian pernyataan BMKG dalam situs resminya, Jumat (21/5/2021).

5. Pengaruhi Ketinggian Pasang Surut Laut

Fenomena Super Blood Moon atau gerhana bulan total mempengaruhi ketinggian pasang surut air laut karena posisi bulan, bumi, dan matahari yang sejajar akan mengakibatkan gaya tarik terhadap air laut lebih tinggi sehingga terjadi pasang air laut lebih tinggi. BMKG memperingatkan warga pesisir untuk mewaspadai terjadinya banjir rob.

"Imbauan untuk masyarakat pesisir, terutama pada 25 hingga 26 Mei, yang daerahnya menjadi langganan air pasang, mohon untuk lebih berhati-hati karena mungkin jalanan bisa tergenang oleh air pasang yang selain licin, sifat air laut yang korosif dapat berbahaya bagi kendaraan," kata prakirawan BMKG Kelas II Maritim Tanjung Perak Surabaya, Prasetyo Umar Firdianto, kepada detikcom di Surabaya, Senin (24/5/2021).

Halaman 2 dari 2
(dwia/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads