Pelaksanaan salat sunah dua rakaat atau salat sunah khusuf dilaksanakan sekira pukul 18.45 WIB, Rabu (26/5/2021). Pelaksanaan salat gerhana bulan dilaksanakan persis setelah salat jamaah isya'.
Menariknya, Lembaga Falakiyan Nahdlatul Ulama juga menyediakan layar televisi berukuran 65 inch yang menunjukkan gambar gerhana bulan yang disalurkan dari teleskop. Sayangnya, fenomena alam yang terjadi 195 tahun sekali ini terhalang oleh mendung, dan tidak bisa disaksikan secara total.
"Alhamdulillah di tengah pandemi COVID-19, kita masih tetap bisa melaksanakan salat gerhana dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan," ungkap Sekretaris PCNU Banyuwangi, Moh.Syaifuddin Zuhri kepada wartawan.
![]() |
Menurutnya, fadhilah atau keutamaan fenomena gerhana bulan total adalah bagaimana manusia mensyukuri atas kekuasaan Allah dengan segala ciptaan dan ketentuan-Nya.
"Sesuai sabda Rasulullah SAW, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat keduanya berdoalah kepada Allah dan sholatlah sampai kembali seperti semula," ujarnya.
Sementara salah satu masjid di Lamongan yang menggelar shalat gerhana yakni Masjid Namira. Ratusan jemaah antusias mengikuti salat di masjid yang sempat viral karena berhias kiswah ka'bah dan berdesain ala timur tengah, di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung.
Salat gerhana dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan Ustaz Farid Dhofir Lc, Pengasuh Ponpes Refah Islami Sidayu Gresik. Rangkaian salat pun ditutup dengan doa. (fat/fat)