Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Pujiono menambah daftar pejabat DKI yang mundur di era Gubernur Anies Baswedan. Pujiono mengundurkan diri setelah setahun mengisi posisi BPAD DKI.
Tidak ada penjelasan rinci mengapa Pujiono mundur. Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyebut pengunduran diri Pujiono terhitung sejak 17 Mei 2021.
Mujiyono mendapat informasi Pujiono mundur karena merasa kurang berhasil mengatasi permasalahan aset di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dia merasa kurang sanggup mengatasi persoalan aset kita," kata Mujiyono kepada wartawan (19/5/2021).
Catatan detikcom, dalam kurun waktu dua tahun ke belakang, setidaknya ada tujuh pejabat DKI yang mengundurkan diri di era Anies. Berikut deretan pejabat DKI yang mundur:
1. Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) dari Djafar Muchlisin
Djafar Muchlisin mengundurkan diri karena merasa tidak nyaman bekerja di Dinas LH. Mundur dari kursi Plt, Djafar pindah ke Dinas Sosial. Djafar menjabat staf pelaksana ahli di Dinas Sosial.
"Pak Djafar mengakui ada permintaan sendiri, bermeterai Rp 6.000 kepada Gubernur bahwa yang bersangkutan tak nyaman, tidak sesuai hati nuraninya dan tidak sesuai kompetensinya. Karena kan Pak Djafar lebih banyak di awalnya, besarnya, di Dinas Sosial," kata Chaidir, yang saat itu menjabat Kepala BKD, Selasa (18/6/2019).
Chaidir menegaskan kepindahan Djafar karena permintaan secara pribadi. Djafar merasa lebih berpengalaman bekerja di Dinas Sosial.
2. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Edy Junaedi
Edy dilantik menjadi Kadisparbud DKI pada 25 Februari 2019. Edy mundur setelah 8 bulang menduduki jabatan itu.
Ketika itu Chaidir membantah mundurnya Edy berkaitan dengan hebohnya anggaran influencer. Chaidir menyebut Edy mengundurkan diri pada 31 Oktober 2019. Menurut Chaidir, pengunduran diri itu dilakukan atas permintaan pribadi.
Dalam surat pengunduran dirinya, Edy mengaku mundur untuk menjadi staf di anjungan TMII.
"Mengundurkan diri saja atas permintaan pribadi, alasannya ya pribadi," ucap Chaidir.
3. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sri Mahendra
Sri Mahendra mundur tak lama dari pengunduran diri Edy Junaedi. Mahendra mengatakan Pemprov DKI membutuhkan Bappeda yang lebih baik.
"Situasi dan kondisi yang terjadi saat ini yang membutuhkan kinerja Bappeda yang lebih baik lagi. Saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dengan harapan agar akselerasi dapat lebih ditingkatkan," ucap Mahendra, Jumat (1/11/2019).
Bappeda bertanggung jawab menyusun rencana anggaran DKI Jakarta. Dalam berapa waktu terakhir, rencana anggaran DKI sedang disorot karena dianggap janggal, salah satunya soal anggaran lem Aibon Rp 83 miliar.
Lihat juga Video: Novel Halangi KPK Usut Dugaan Korupsi Anies Baswedan?
4. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo
Subejo mengajukan pengunduran dirinya sejak Senin (24/2/2020). Subejo disebut hendak menjadi widyaiswara.
Ada beberapa kelebihan saat menjadi seseorang menjadi widyaiswara. Masa bakti seorang widyaiswara lebih panjang dibanding PNS BPBD.
5. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Kelik Indriyanto
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mengungkapkan, berdasarkan evaluasi kinerja, Kelik disebut tidak maksimal. Berdasarkan evaluasi tersebut, nilai Kelik disebut sebagai yang paling signifikan.
"Kasus Pak Kelik, dia ingin memilih dalam jabatan yang lain. Karena ada beberapa mekanisme perjanjian kontrak kinerjanya yang memang tidak maksimal," ujar Kepala BKD Chaidir saat itu, Kamis (27/2/2020).
Kelik mundur lalu memilih masuk sebagai anggota TGUPP. Dan, baru-baru ini Kelik mendaftarkan diri dalam lelang jabatan eselon II. Dia lolos seleksi administrasi dengan posisi jabatan yang sama.
Kelik lulus bersama tiga kandidat lainnya yang lolos tahap administrasi untuk posisi jabatan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.
6. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Tsani Annafari
Tsani mundur setelah menjabat selama 5 bulan sebagai Kepala Bapenda DKI Jakarta. Tsani meminta masyarakat tak berspekulasi terkait keputusannya untuk mundur dari jabatannya.
"Saya per hari ini resmi tidak menjabat sebagai Kepala Bapenda DKI. Terkait kinerja, silakan saja diperiksa capaian target Bapenda DKI dan pelaksanaan kontrak kinerja dan capaian Kegiatan strategis daerah Bapenda 2020," kata Tsani melalui pesan singkat, Jumat (26/2/2021).
Tsani menegaskan, sejak awal menjabat Kepala Bapenda DKI Jakarta, dia sudah dihadapkan pada pandemi COVID-19. Saat itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewanti-wanti agar target pendapatan daerah tak meleset jauh.
7. Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Pujiono
Pujiono membenarkan dirinya mengundurkan diri dari jabatan Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta. Dia tak menjelaskan detail alasannya mundur. Pujiono juga tak menjelaskan apakah pengunduran dirinya sudah diterima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau belum.
"Siap, benar demikian," kata Pujiono saat dimintai konfirmasi, Rabu (19/5/2021).
Pujiono dilantik sebagai Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta pada 8 Januari 2020. Pujiono dilantik setelah lolos seleksi terbuka atau lelang jabatan eselon II.