Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan mewanti-wanti lonjakan kasus Corona usai mudik Lebaran 2021. Iwan mendorong agar pemerintah melakukan screening yang ketat kepada pemudik dan meningkatkan tes COVID-19.
"Screening orang-orang yang kembali dari mudik dengan PCR atau swab antigen. Lakukan pelacakan dengan rasio yang tinggi. Saat ini masih di 1:4, 1:5, masih jauh dari target Menkes yang 1:15," kata Iwan kepada wartawan, Senin (17/5/2021).
Iwan juga meminta agar isolasi mandiri segara diberlakukan kepada pemudik yang mendapatkan hasil tes yang reaktif atau positif Corona. Isolasi juga disarankan kepada orang yang memiliki gejala COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lakukan isolasi pada kasus dan suspek," jelasnya.
Guna mewanti-wanti lonjakan kasus, Iwan meminta agar kapasitas ICU untuk pasien COVID-19 ditambah. Hal itu, kata Iwan, untuk mencegah kematian akibat Corona.
"Selain itu, juga penambahan tempat tidur dan kapasitas ICU untuk COVID, untuk mencegah kematian," jelas Iwan.
Langkah selanjutnya, Iwan mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sebab saat ini, kata Iwan warga mulai abai dengan prokes.
"Protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan konsisten. (Prokes) turun drastis, bisa meningkat pesat kasusnya," tuturnya.
Berdasarkan hasil pemantauan relawan di lapangan, Iwan menyebut masyarakat di DKI Jakarta mulai abai terhadap prokes. Dari data yang dilampirkan Iwan, pada pertengahan Mei, ketaatan warga terhadap penggunaan masker ada pada kisaran 20-an persen.
Sementara warga yang taat menjaga jarak di bawah 20 persen. Sedangkan angka untuk warga yang taat mencuci tangan lebih rendah dari pada menjaga jarak.
"Ini hasil pemantauan oleh relawan di tempat2 umum di Jakarta. Jauh berkurang kepatuhannya," kata Iwan.
Simak video 'Ini Cara Biar Nggak Tertipu Tes Antigen Bekas!':