Anggota DPR RI Membela Mendag
Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza menyebut sejauh ini Presiden Jokowi tidak memprotes persoalan Bipang Ambawang ataupun kesalahan M Lutfi lainnya selama 5 bulan terakhir ini. Dengan demikian, menurutnya, itu berarti tidak perlu dipersoalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Pak Jokowi nggak komplain berarti nggak perlu dipersoalkan," kata Faisol saat dihubungi, Selasa (11/5/2021).
Lebih lanjut, Faisol lalu menyinggung persoalan benci produk asing dan impor beras yang disampaikan M Lutfi. Menurutnya, itu juga merupakan keputusan bersama pemerintah.
"Juga soal benci produk asing dan impor beras. Memang keputusan pemerintah, bukan keputusan Menteri Perdagangan. Konteks lainnya adalah mencintai produk asli Indonesia, sama seperti waktu bicara benci produk asing," ucapnya.
Faisol pun mengaku curiga dengan pernyataan JoMan dan desakannya untuk M Lutfi mundur. Dia menduga ada pihak yang dirugikan dengan tindakan M Lutfi.
"Janganlah menambah-nambahi seolah-olah pemerintah ruwet. Saya jadi curiga kalau mendesak mundur, ada udang di balik batu ini, makanya saya curiga, masa curiga nggak boleh?" ungkap Faisol.
Hal senada disampaikan anggota Komisi VI DPR lainnya, Achmad Baidowi. Awiek, panggilan akrab Achmad Baidowi, menilai Mendag M Lutfi sudah menyampaikan permohonan maaf.
"Saya kira M Lutfi sudah menyampaikan permohonan maaf tinggal bagaimana caranya agar tidak terulang di kemudian hari. Menurut kami tidak perlu mundur toh sebenarnya kinerja perdagangan bagus," ujarnya.
PKB menganggapnya sebagai pernyataan JoMan sebagai lelucon. Soal 'dosa' Menag, tidak begitu penting dibahas hingga meminta Mendag M Lutfi mundur.
"Anggap lelucon saja, maju saja berat, apalagi mundur," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Selasa (11/5).
Menurut JoMan, salah satu dosa yang dibuat Mendag Lutfi adalah promosi bipang Ambawang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mendag juga sudah bersikap terkait polemik promosi bipang Ambawang yang dimaksud.
Jazilul menilai sikap Lutfi merespons polemik promosi bipang Ambawang sudah tepat. Mendag diketahui telah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman terkait promosi makanan khas Ambawang, Kalimantan Barat, itu.
"Hemat kami, Mendag sudah benar, pasang badan untuk Presiden. Menyampaikan permohonan maaf ke publik itu juga bagian dari sikap tanggung jawab," sebut Jazilul.
(aik/aik)