Pos penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi 'dijebol' ribuan pengendara motor. Para pemudik memblokade lalu lintas menuju Karawang dan Bekasi.
Kemacetan pun tidak terelakkan. Aparat kepolisian terpaksa meloloskan pemudik tanpa pemeriksaan lantaran para pemudik memblokade jalan.
Kejadian ini bermula saat petugas melakukan pemeriksaan di pos penyekatan Kedungwaringin, Bekasi pada Minggu (9/5) malam. Banyak pemudik yang tidak melengkapi persyaratan kemudian diminta petugas untuk putar balik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih mematuhi perintah petugas, para pengendara motor kompak memblokade jalan. Suasana malam itu menjadi riuh dengan bunyi klakson yang bersahut-sahutan.
Para pemudik meminta polisi untuk membuka penyekatan. Melihat situasi yang tak terkendali, polisi pun terpaksa meloloskan para pemudik tersebut.
Macet 5 Kilometer
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan pihaknya melakukan diskresi meloloskan para pemudik karena sudah tidak terbendung lagi. Polisi mengambil upaya diskresi karena khawatir penumpukan di pos penyekatan malah berpotensi menimbulkan penularan virus Corona (COVID-19).
"Ya artinya karena ini terlalu padat dan juga kondisinya tadi tidak terlalu kondusif sehingga secara diskresi saya ambil kebijakan untuk dilepas, kita dengan koordinasi dengan yang lain, ini dinamika supaya juga tidak terlalu berkerumun dan ini juga berpotensi kalau terlalu banyak berkerumun berpotensi jadi penyebaran penyakit," kata Hendra kepada wartawan di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021).
Di sisi lain, polisi meloloskan para pemudik karena kondisi lalu lintas sudah macet. Antrean kendaraan menjelang pos penyekatan berlangsung selama berjam-jam.
"Memang dibuka ini karena sudah terlalu padat, antrean juga sudah hampir 5 km baik antrean motor maupun antrean mobil," imbuhnya.
Simak video 'Penyekatan di Kedungwaringin Dibuka, Kakorlantas: Diskresi Polisi':
Seribuan pemudik lolos pemeriksaan di pos penyekatan, simak di halaman selanjutnya
Seribuan Pemudik Lolos
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan ada sekitar seribuan pemotor yang malam itu menerobos penyekatan di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.
"Memang semalam sekitar pukul 11.00 ya (23.00 WIB) yang sempat viral di media sosial, adanya ribuan, sekitar seribu lebih pesepeda motor yang tanpa mengindahkan petugas yang melakukan penyekatan. Kemudian mereka berhasil menerobos untuk bisa melakukan mudik," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/5/2021).
Polisi menyayangkan para pemotor yang tidak mengindahkan kebijakan larangan mudik tersebut. Yusri menyebut para pemudik itu belum menyadari pentingnya kebijakan pemerintah soal larangan mudik.
"Masyarakat-masyarakat yang tadi malam itu melakukan, itu masyarakat yang memang belum menyadari arti penting daripada kebijakan pemerintah. Larangan mudik ini dikeluarkan oleh pemerintah untuk supaya tidak terjadi penyebaran, perpindahan COVID-19 atau penyebaran COVID-19 ke daerah-daerah. Kasihan kita punya keluarga, ini yang harus dipahami dan disadari," ujar Yusri.
Disekat di Pos Selanjutnya
Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan para pemudik tersebut bukan berarti lolos seterusnya. Para pemudik tersebut bakal kena pemeriksaan di pos penyekatan berikutnya.
"Kalau sudah dialirkan di titik sini nanti di Jawa Barat itu akan diterima oleh polres-polres lainnya, seperti oleh di Bekasi sini, kemudian Karawang, Purwakarta, kemudian di Subang, Indramayu, sampai Cirebon," ujar Istiono di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021).
Itulah sebabnya Polri melakukan penyekatan secara berlapis. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar tidak terjadi penumpukan di satu titik.
"Oleh karena itu, penyekatan yang berlapis-lapis kita bangun gunanya itu, untuk me-manage supaya tidak terjadi penumpukan di satu titik ya," ucapnya.
Pos penyekatan tetap berlaku keesokan harinya, simak di halaman selanjutnya
Penyekatan Berlaku Lagi Keesokannya
Setelah pada malam hari 'dijebol' para pemudik, penyekatan di Kedungwaringin, Bekasi tetap diberlakukan. Polisi kembali melakukan penyekatan di pos Kedungwaringin pada Senin (10/5) pagi.
Pantauan detikcom di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021) pukul 10.45 WIB, aparat gabungan Polri, TNI, Dishub, dan Satpol PP sudah bersiaga di titik penyekatan. Di lokasi juga sudah terpasang barier plastik oranye sebagai penanda penyekatan.
Aparat gabungan mengecek seluruh pengemudi, baik roda dua maupun roda empat, yang ingin melintas ke arah Karawang. Aparat meminta mereka berhenti sejenak untuk mengeluarkan syarat-syarat perjalanan jika ingin melakukan mudik dengan kebutuhan mendesak.
Lalu lintas di lokasi penyekatan sedikit terhambat karena adanya pemeriksaan manual itu. Bahu jalan dibagi dua bagian untuk pemotor dan mobil.
Kekuatan Personel Ditambah
Polda Metro Jaya mengantisipasi terulangnya penerobosan pemudik di pos penyekatan Kedungwaringin. Polda Metro Jaya menambah kekuatan personel untuk berjaga di sejumlah titik perbatasan Bekasi-Karawang.
"Di pintu-pintu arteri yang memang banyak dilalui pemudik sepeda motor saat ini sudah ditambah pasukan, melalui penyekatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Itu sekarang sudah 180 personel di sana," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan di GT Cikarang Barat, Jawa Barat, Minggu (9/5/2021).
Sambodo menerangkan 180 personel itu dikerahkan khusus untuk menghalau para pengguna sepeda motor yang mencoba untuk mudik. Sambodo mengakui masih banyak masyarakat yang ingin menerobos pos penyekatan agar bisa mudik ke kampung halaman.
"Khusus untuk mengawal para pemudik yang menggunakan sepeda motor, walaupun memang banyak masyarakat tetap masih mencoba untuk melewati atau untuk mudik," tuturnya.